Apakah itu malam lailatul qadar?|Pengertian malam lailatul qadar. Mungkin sudah ada yang mengetahui akan malam istimewa ini dan mungkin juga ada yang langsung tidak mengetahuinya. Apakah dia malam lailatul qadar? Kenapa ia menjadi sangat istimewa? Kenapa ianya hanya datang sekali dalam setahun? Semoga perkongsian ini memberi makna kepada anda semua. InsyaAllah.
Pengertian Malam lailatul qadar.
‘Lailatul Qadar (Arab: لیلة القدر) adalah suatu malam yang khusus terjadi di bulan Ramadan. Ayat al-Quran yang pertama dipercayai diturunkan pada malam ini. Malam ini disebut di dalam al-Quran dalam surah Al-Qadr, dan diceritakan lebih baik daripada seribu bulan.
Saat terjadinya malam lailatul qadar ini tidak pula dinyatakan. Tetapi menurut beberapa hadis, malam lailatul qadar terjadi pada 10 malam terakhir ramadan atau lebih tepat lagi pada malam-malam ganjil. Antara hikmah kenapa malam istimewa ini dirahsiakan adalah supaya seluruh umat islam rajin beribadah sepanjang malam khususnya pada 10 malam terakhir.
Nabi S.A.W pernah menggambarkan beberapa tanda-tandanya, iaitu:
1. Udara dan suasana pagi yang tenang
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah sollahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang suria terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist hasan)
2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya
Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah sollahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar terang” (HR Muslim)
3. Terkadang terbawa dalam mimpi
Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum
4. Bulan nampak separuh bulatan
Abu Hurairah radliyallahu’anhu pernah berkata: Kami pernah berbincang tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah solallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata,
“Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.”(HR. Muslim)
5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang
Sebagaimana sebuah hadit, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:
“Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi syaitan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)
6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lazatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.
Pengertian Malam lailatul qadar.
‘Lailatul Qadar (Arab: لیلة القدر) adalah suatu malam yang khusus terjadi di bulan Ramadan. Ayat al-Quran yang pertama dipercayai diturunkan pada malam ini. Malam ini disebut di dalam al-Quran dalam surah Al-Qadr, dan diceritakan lebih baik daripada seribu bulan.
Saat terjadinya malam lailatul qadar ini tidak pula dinyatakan. Tetapi menurut beberapa hadis, malam lailatul qadar terjadi pada 10 malam terakhir ramadan atau lebih tepat lagi pada malam-malam ganjil. Antara hikmah kenapa malam istimewa ini dirahsiakan adalah supaya seluruh umat islam rajin beribadah sepanjang malam khususnya pada 10 malam terakhir.
“Sesungguhnya kami menurunkan Al-Quran pada malam Lailatul Qadar dan apakah yang menyebabkan engkau mengerti apa itu Lailatulqadar. Lailatulqadar lebih baik daripada 1000 bulan. Pada malam itu, para malaikat dan Jibril turun dengan keizinan daripada Tuhan mereka untuk setiap urusan. Malam ini sejahtera hingga terbit fajar”.
Apakah tanda-tanda malam lailatul qadar?
1. Udara dan suasana pagi yang tenang
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah sollahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang suria terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist hasan)
2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya
Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah sollahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar terang” (HR Muslim)
3. Terkadang terbawa dalam mimpi
Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum
4. Bulan nampak separuh bulatan
Abu Hurairah radliyallahu’anhu pernah berkata: Kami pernah berbincang tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah solallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata,
“Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.”(HR. Muslim)
5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang
Sebagaimana sebuah hadit, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:
“Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi syaitan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)
6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lazatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.
No comments:
Post a Comment