Showing posts with label Adolf Hitler. Show all posts
Showing posts with label Adolf Hitler. Show all posts

Thursday, June 2, 2011

Hakikat Akhir Zaman Yang Disebutkan Oleh Abu Hurairah

Saya percaya bahawa maklumat ini pasti akan menggetarkan jiwa setiap pembaca kerana setiap apa yang berlaku kini adalah sebuah hakikat yang sudah disebutkan oleh Nabi SAW. Ia dipetik daripada kalam sahabat Rasulullah SAW yang mulia, Abu Hurairah : 
"Narrated Abu Huraira: I have memorized two kinds of knowledge from Allah's Apostle . I have propagated one of them to you and if I propagated the second, then my pharynx (throat) would be cut (i.e. killed)."
Terjemahan: Aku telah menghafal dua karung ilmu daripada Rasulullah SAW adapun salah satunya telah aku sebar luaskan, sedangkan yang satu lagi andaikata aku sebar luaskan maka (pasti) leher ini akan dipenggal."{1} 
Imam Ibn Hajar menulis di dalam Fathur Bari bahawa Saidina Abu Hurairah mengetahui nama-nama para amir, raja dan ayah mereka. Abu Hurairah pada mulanya menyembunyikan ilmunya mengenai hal itu kemudian menyampaikannya menjelang kematiannya kerana takut dosa di atas perbuatan menyembunyikan ilmu.

Ini adalah atsar yang diriwayatkan oleh Sayyidina Abu Hurairah, Sayydina Ibn Abbas, dan Sayydina Ali bin Abi Thalib. Dia berkata pada orang-orang disekelilingnya :
"Aku mempunyai maklumat mengenai peperangan-peperangan yang terjadi di akhir zaman." Maka orang-orang berkata : "Beritahukanlah kepada kami, tidak mengapa semoga ALLAH memberikan pahala yang lebih baik." Maka beliau pun berkata : "Pada dekad-dekad hijriyah setelah 1300 tahun dan hendaklah kalian menghitung beberapa dekad kemudian, Raja Romawi berpendapat bahawa Perang Dunia yang melibatkan seluruh dunia pasti terjadi maka ALLAH mengkehendaki peperangan baginya.

Tidak lama masa berlalu, satu dekad dan satu dekad lagi berkuasalah seorang lelaki dari negara bernama Jirman (Jerman), ia mempunyai nama 'hirr' (kucing), ia ingin menguasai dunia dan memerangi semua negeri bersalju dan kaya, maka ia berada di dalam murka ALLAH. Setelah berlangsung tahun-tahun api, dia dibunuh secara hina oleh rahsia Rusy atau Rus."

"Pada dekad-dekad hijriyah setelah 1300 tahun, hitunglah lima atau enam, Mesir akan diperintah oleh seorang lelaki yang digelar sebagai Nashir, oran-orang Arab menyebutnya sebagai 'syuja' ul arab' (Pemberani Orang Arab), ALLAH menghinakannya dalam sebuah peperangan dan sebuah peperangan lagi; dia tidak mendapat kemenangan. ALLAH mengkehendaki untuk memberikan kemenangan bagi Mesir, kemenangan sejati bagi-Nya, pada bulan yang paling dicintai-Nya dan milik-Nya, maka Pemilik Rumah dan Bangsa Arab menyenangkan Mesir dengan Asmar Sada, ayahnya Anwaru Minhu - lebih bercahaya daripada dia, akan tetapi dia membuat perjanjian damai dengan pencuri-pencuri Masjidil Haram di negeri yang penuh duka.

Dan di Iraq Syam, ada lelaki yang sangat kejam...dan...Sufyani, pada salah satu daripada kedua matanya ada kasal, 'kelopak mata yang turun' sedikit. Namanya diambil daripada pecahan kata shidam dan dia 'shaddam liman aradhahu' (penghancur bagi siapa saja yang menentangnya, dunia berkumpul menyerangnya di (Kut) kecil yang dimasukinya dan dia tertipu. Tidak ada kebaikan di dalam diri Sufyani kecuali dengan Islam. Dia adalah orang yang baik dan jahat dan kecelakaan bagi pengkhianat al-Mahdi al-Amin."

"Pada dekad-dekad hijriyah setelah 1400 tahun, hitunglah dekad itu dua atau tiga... akan muncul al-Mahdi al-Amin (pemimpin yang mendapat petunjuk dan dapat dipercayai), memerangi seluruh dunia, bersatu memeranginya ialah orang-orang yang sesat (Nasrani), orang-orang yang dimurkai (Yahudi), serta orang-orang yang keterlaluan dalam kemunafikannya di negeri Isra' dan Mi'raj dekat gunung Mageddon. Akan keluar menghadapinya Ratu Dunia dan tipu muslihat, penzina namanya (Amerika). Ia merayu dunia pada hari itu dalam kesesatan dan kekafiran. Yahudi ketika itu berada di puncak ketinggian, menguasai Al-Quds dan kota suci. Seluruh negeri datang dari laut dan udara kecuali kecuali negeri-negeri salju yang sangat dingin dan negeri-negeri panas yang sangat panas. Al-Mahdi melihat bahawa seluruh dunia sedang membuat tipu muslihat terhadapnya dan yakin bahawa ALLAH boleh membuat tipu muslihat yang lebih rumit.

Dia yakin bahawa seluruh alam adalah milik ALLAH, kepada ALLAH saja semua akan kembali. Seluruh dunia adalah pohon baginya yang akan dikuasai dari ranting hingga akarnya (...) maka ALLAH melempari mereka dengan anak panah yang paling dahsyat, yang membakar bumi, laut dan langit mereka. langit pun menurunkan hujan yang buruk dan seluruh penduduk bumi mengutuk semua orang kafir di bumi dan ALLAH mengizinkan hilangnya semua kekufuran."{2}

Huraiannya adalah seperti berikut :
Perang Dunia Pertama :
Disebutkan - Pada dekad-dekad Hijriyah setelah 1300 tahun dan hitunglah beberapa dekad... yakni kita menghitung beberapa dekad setelah tahun 1300 H. Demikianlah jumlah dekadnya masih kabur. Satu dekad adalah 10 tahun. Dan benar, pada tahun 1914 Masihi atau sekitar tahun 1332 H, terjadilah peperangan. Bererti, jumlah dekad yang masih kabur itu adalah tiga dekad ditambah kira-kira dua tahun lagi.

Perang Dunia Kedua :
Disebutkan - Tidak lama masa berlalu, satu dekad dan satu dekad lagi, berkuasalah seorang lelaki dari negara yang bernama Jirman (Jerman), ia mempunyai nama 'hirr' (kucing), ia ingin menguasai dunia dan memerangi semua negeri... dan benar, hanya 20 tahun kemudian (2 dekad bersamaan sebutan Abu Hurairah, satu dekad dan satu dekad lagi) meletuslah Perang Dunia Kedua yang digerakkan oleh as-Sayyid al-Kabir (pemimpin besar atau Hitler). Di Jerman orang memanggilnya Hitler.

Perang Dunia Ketiga :
Disebutkan - Pada dekad-dekad hijriyah setelah 1400 tahun, hitunglah dekad itu dua atau tiga... bermaksud peperangan akan terjadi diantara tahun 1420 H hingga 1430 H. Kita sekarang berada pada tahun 1431 H, maka peperangan itu sudah berada diambang pintu, boleh meletus pada bila-bila masa saja.{3}


Wallah ua'lam...

______________________________________________
2.Al-Fitan, hlm 216. Tempat yang bertitik (...) adalah tulisan yang terhapus pada manuskrip asal. Lihat juga Huru-Hara Akhir Zaman, hlm 47-50
3. Lihat Amin Muhammad Jamaludin, Huru-Hara Akhir Zaman, hlm 49-51

Thursday, January 6, 2011

Hitler Mati Di Indonesia Rahasia Yang Terkuak (Bahasa Malaysia)

Misteri kematian pemimpin kuku besi Jerman Adolf Hitler, kembali jadi perbincangan hangat. Koran The Daily Telegraph pada 28 September 2009 menerbitkan sebuah laporan, tengkorak yang selama ini didakwa sebagai milik Hitler dan disimpan di Rusia ternyata, bukanlah tengkorak milik pemimpin yang digelar The Fuhrer itu. Dalam program dokumentari History Channel, koran yang diterbitkan di British menjelaskan, tengkorak tersebut merupakan tengkorak seorang perempuan yang meninggal di bawah usia 40 tahun.
Tengkorak yang didakwa sebagai milik Adolf Hitler
Dengan informasi ini, semakin terbuka munculnya spekulasi seputar kematian tokoh Perang Dunia II tersebut. Selama ini, sebahagian masyarakat dunia meyakini pemimpin Nazi (Nationalsozialismus) Jerman tersebut, mati akbibat bunuh diri di salah satu bunker di Berlin pada 30 April 1945 bersama kekasihnya Eva Braun. Ketika itu usia Hitler adalah 56 tahun. Sebahagian lagi beranggapan, Hitler berjaya melarikan diri bersama Eva Braun, yang kemudiannya menghabiskan masa tuanya di Brasil, Argentina atau wilayah lainnya di Amerika Selatan.
Jasad yang didakwa sebagai Adolf Hitler ditemui di bunker bawah tanah
Masing-masing pihak mengemukakan berbagai argumen yang memperkuat dakwaan mereka. Sejumlah dokumen didedahkan dan para saksi pun berbicara. Selain versi yang sudah lama diketahui dunia, terdapat juga versi Indonesia yang boleh dikatakan versi terbaru berhubung kematian The Fuhrer. Dalam versi itu, dijelaskan tentang kemungkinan Hitler melarikan diri ke Indonesia dan meninggal di Surabaya. Dakwaan ini berdasarkan pada temubual seorang doktar warga Bandung, Sosrohusodo.

Sosro merupakan seorang doktar lulusan Universiti Indonesia. Beliau telah menulis pendapatnya pada satu artikel di Pikiran Rakyat pada 1983. Kemudian pada 1994 saya bertemu dengan Sosrohusodo. Hasil wawancara itu telah dimuatkan didalam Pikiran Rakyat pada 24 Februari 1994 dalam bentuk artikel yang cukup panjang. Artikel itulah yang kemudiannya telah dihebahkan di dunia maya kebelakangan ini. Pertemuan dengan Sosrohusodo ketika itu dilakukan atas permintaannya.
Saya ini sudah tua. Akan tetapi, saya masih memiliki satu beban besar yang hingga kini belum terungkap, yaitu mengenai diktator Jerman Adolf Hitler,” katanya, ketika berbincang di rumahnya yang terletak di Jln. Setiabudhi seberang kampus UPI Bandung. Rumahnya tidak begitu besar, tetapi halamannya cukup luas. Raut gelisah terlihat di wajah Sosrohusodo.
Beliau kemudiannya menunjukkan sejumlah dokumen yang agak lama. Ddokumen tersebut diikat dengan beberapa belit benang. Antara lain ia berisi gambar-gambar lama, yang memperlihatkan seorang lelaki dan perempuan bule warga negara Jerman, paspor, dan buku harian dengan tulisan steno. Terdapat pula foto seorang wanita Sunda, yang dikatakan oleh Sosro sebagai sumber amat penting dan memperkuat teorinya itu.

Lelaki dalam gambar-gambar itu bernama Dr. Poch, ketua sebuah hospital awam di Pulau Sumbawa Besar. Sosro juga sempat berdepan secara langsung beberapa kali dengan Dr. Poch ketika bertugas sebagai pekerja kesihatan di kapal Hope yang dijadikan hospital pada 1960.
Melalui perbincangan tentang masa lalunya dan ciri-ciri fisik, saya semakin yakin Poch bukan orang sembarangan. Saya curiga dialah Adolf Hitler yang misterius itu. Apalagi, dia ditemani seorang perempuan yang menurut saya wajahnya mirip Eva Braun, kekasihnya. Akan tetapi, keyakinan ini saya pendam sangat lama. Hingga saya selesai bertugas di kapal Hope, rasa penasaran itu belum terjawab,” kata pria kelahiran Gundih Jawa Tengah, yang saat itu berusia 63 tahun.
Kaki Kiri Dr Poch Tidak Normal 

Keyakinan dan sekaligus rasa ingin tahu Sosrohusodo muncul kembali, setelah lebih daripada dua puluh tahun kemudian, beliau menemui beberapa maklumat baru. Perkara itulah yang kemudiannya, membuatkan beliau kembali melakukan rekonstruksi pengalamannya, membuka kembali catatan-catatan, dan menterjemahnya dalam bentuk tulisan. Sosro benar-benar tercabar untuk mengungkapkan misteri Dr. Poch. Ketika itu, beliau memperlihatkan sejumlah tulisan yang dibuatnya seperti diktat.

Dari perjumpaannya dengan Dr. Poch, Sosro mengetahui kaki kiri doktor yang berasal daripada Jerman itu tidak normal. Jika Poch berjalan, kakinya mesti diseret. Sementara tangan kiri doktor itu selalu gementar. Misainya dipotong pendek dan hanya tersisa di tengah. Persis seperti yang digayakan pelawak terkenal Charlie Chaplin. Tidak tersisa rambut di kepalanya alias plontos. Jika benar Dr. Poch adalah Hitler, pada saat bertemu Sosro dia berusia 71 tahun. Ini kerana, Hitler dilahirkan pada 1889.
”Saya rasa usianya seperti itu, sesuai dengan penampilan fizikalnya. Saya betul-betul ingat rupa paras fizikalnya, kerana bukan hanya sekali bertemu dengannya dan berbicara tentang hal itu,” kata Sosro.
Hal lain yang membuatkan Sosro berasa hairan, Dr. Poch terbukti tidak memiliki ijazah kedoktoran, tidak memiliki lisen apa pun di bidang kesihatan. Walau bagaimanapun, ternyata beliau mampu memimpin sebuah hospital. Tiap-tiap hari Dr. Poch sering membaluti tubuhnya dengan seragam putih, yakni pakaian khas dunia kedoktoran. Sebagai seorang doktor, Sosro pernah menguji Dr. Poch dengan perbualan mengenai kesihatan.
Poch ternyata tidak menguasai dunia kesihatan, saya tahu itu. Dari percakapannya, dia tidak memahami bidang kedoktoran. Hal ini semakin menjadi misteri. Jadi, siapakah yang mengangkatnya menjadi pemimpin hospital tersebut. Tentu bukan sembarang orang mampu menjadi pimpinan salah satu lembaga penting seperti itu,” kata Sosro.
Pada satu kesempatan berkunjung ke kediaman Dr. Poch, banyak hal dikemukakan doktor tua tersebut yang kemudiannya memperkuatkan lagi dugaan Sosro. Misalnya, ketika ditanya tentang pemerintahan Hitler, Poch secara terang-terangan memujinya. Dia juga menolak anggapan terjadinya peghapusan etnik besar-besaran terhadap orang Yahudi di Kamp Auschwicz. Padahal, dalam sejarah dunia kisah Kamp Auschwicz ini merupakan sebuah kisah lagenda ketika masa kejayaan Nazi.

Poch juga mengaku tidak tahu-menahu, ketika ditanya tentang kematian Adolf Hitler pada 1945 di Berlin. Dia hanya bercerita, keadaan ketika itu benar-benar kacau-balau dan setiap orang berusaha untuk menyelamatkan diri. Dr. Poch seperti cuba mengelak jika ditanya terlalu mendalam mengenai Hitler dan lain-lain hal berkaitan Nazi. Hampir sepanjang perbualan, lelaki tua yang gemar melukis itu, mengeluh tentang tangan kirinya yang gemetar.

Sosro kemudian meminta izin untuk memeriksa saraf ulnarisnya. Ternyata tidak ada kelainan. Demikian pula dengan tenggorokannya baik-baik saja. Ketika itu, Sosro menyimpulkan kemungkinan “Hitler” hanya menderita parkinson, berikutan usianya yang lanjut. Lalu Sosro menyatakan, kemungkinan penyakit itu terjadi kerana trauma psikis.
Dugaan saya langsung diiyakan Poch. Saya terkejut juga. Tetapi, ketika saya tanya dengan lebih jauh sejak bilakah beliau menghidapi penyakit itu, Poch malah bertanya kepada isterinya dalam bahasa Jerman.Ini terjadi ketika Jerman kalah di pertempuran dekat Moskow. Ketika itu, Goebbels mengatakan bahawa kau (Dr Poch) memukul meja berkali-kali. ujar isterinya seperti diberitahu oleh Sosro.
Siapa Goebbels? Apakah yang dimaksud adalah Joseph Goebbels, wartawan yang banyak membantu gerakan Nazi yang kemudiannya menjadi Menteri Propaganda ketika pemerintahan Hitler?
Tidak ditahui kebenarannya atau bagaimana, beberapa kali isterinya memanggil Poch dengan sebutan ‘Dolf’. Apakah ini merupakan nama singkatan dari ‘Adolf’ atau bukan, saya tidak begitu pasti. Namun, itulah yang saya dengar,” katanya.
Tulisan Di Majalah 'Zaman'
Pertemuan Sosrohusodo dengan “Hitler” diselebungi dengan banyak kebetulan. Kebetulan pertama, ketika beliau bertugas di Kapal Hope. Kebetulan kedua terjadi pada tahun 1981, setelah lebih dari 21 tahun, pengalaman bertemu dengan Poch terpendam dalam benaknya dan dicatatkan pada buku hariannya, seorang saudaranya datang berkunjung ke Bandung dan menunjukkan majalah Zaman edisi No. 15 Januari 1980. Pada majalah tersebut, terdapat sebuah artikel yang ditulis oleh Heinz Linge, bekas orang kanan Hitler, berjudul “Cerita Nyata Hari Terakhir Seorang Diktator”.

Tulisan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria. Sambil menunjukan majalah Zaman, Sosro menerangkan, dalam tulisan itu, Linge menceritakan tentang peristiwa 'bunuh diri' Hitler dan Eva Braun. Tulisan itu turut menerangkan tentang kedudukan fizikal Hitler ketika itu.
Beberapa perenggan dalam tulisan itu membuatkan jantung saya berdegup kencang, seperti menyedarkan saya kembali. Sebab di situ, ada ciri-ciri Hitler yang juga saya temukan pada diri si doktor tua Jerman. Apalagi setelah saya membaca buku biografi Hitler. Semuanya ada kesamaan,” jelas ayah kepada empat orang anak ini.
Heinz Linge menulis,
Beberapa orang di Jerman mengetahui bahawa Fuhrer sejak itu, jika berjalan, akan menyeret kakinya, iaitu kaki kiri. Penglihatannya juga sudah mula kurang jelas serta rambutnya hampir sama sekali tidak tumbuh. Kemudian, ketika perang semakin mencapai kemuncaknya dan Jerman berada dalam keadaan yang terdesak, Hitler mulai menderita penyakit kejang urat“.
Selain itu, tangan kirinya juga mula gementar semasa berlakunya pertempuran tentera NAZI di Stalingrad yang tidak membawa kejayaan pada tentara Jerman, dan Hitler juga sukar untuk mengatasi tangannya yang gemetar itu. Di akhir artikel itu, Linge menulis,
"Tetapi aku bersyukur bahawa mayat dan kuburan Hitler tidak pernah ditemukan”.
Sosrohusodo semakin ghairah untuk mengungkap misteri Dr. Poch.

Buku Harian Misterius Tentang Kisah Pelarian Nazi

Sosrohusodo menemui fakta menarik dalam buku harian bersaiz saku milik Dr. Poch. Dalam buku lusuh tersebut, ratusan alamat orang asing yang tinggal di berbagai negara di dunia ditemui. Pada beberapa halaman lagi, terdapat coretan tangan yang 'sulit' dibaca. Dibahagian lainnya terdapat tulisan steno. Semuanya berbahasa Jerman.
Lihat, ini catatannya. Buku ini banyak berbicara dalam usaha pembongkaran tentang tokoh misteri Poch. Memang tidak mudah, tetapi saya tercabar. Mungkin ini hanya soal waktu,” kata Sosro sambil membuka halaman-halaman buku kecil itu.
Memang tidak ada kesan jelas identiti pemilik buku itu. Hanya, ada beberapa 'kod' terdiri atas angka-angka yang tidak jelas maknanya. Pada sampul depan bahagian dalam, tertulis kod J.R. KePaD No. 35637 dan 35638, dengan masing-masing nombor ditanda dengan lambang biologikal lelaki dan perempuan.
Ini menguatkan lagi dugaan saya, buku itu adalah milik dua orang yang saya yakini sebagai Hitler dan Eva Braun. Mereka cuba merahsiakan identiti serapat yang mungkin, tetapi masih terdapat ruang-ruang yang membawa pada hakikat sebenarnya,” jelasnya.
Sementara nama-nama negara yang tertulis dalam buku itu antara lain ialah Pakistan, Tibet, Argentina, Afrika Selatan dan Itali.

Di salah satu halamannya, terdapat tulisan yang dalam bahasa Indonesia bererti “Organisasi Pelarian. Tuan Oppenheim pengganti Ny. Kruger. Roma Sardegna 79a/1. Ongkos-ongkos (kos) untuk perjalanan ke Amerika Selatan (Argentina)“.

Lalu, ada satu nama dalam buku saku tersebut yang sering disebut-sebut dalam sejarah pelarian orang-orang Nazi, iaitu Prof. Dr. Draganowitch, atau ditulis juga sebagai Draganovic. Di bawah nama Draganovic, tertulis Delegation Argentina da Imigration Europa – Genua Val Albaro 38. Secara terpisah, dibawahnya lagi tertera tulisan Vatikan. Di halaman lain pula, ada tertera Draganovic Kroasia, Roma via Tomacelli 132.

Sosro kemudiannya menunjukan majalah Intisari terbitan Oktober 1983, yang memuat tokoh Klaus Barbie alias Klaus Altmann, bekas anggota risikan Jerman ketika zaman Nazi. Di situ tertulis satu alamat Val Albaro. Disebutkan pula bahawa Draganovic memang memiliki hubungan rapat dengan Vatikan Roma. Profesor inilah yang telah membantu pelarian Klaus Barbie dari Jerman ke Argentina. Pada 1983, Klaus diekstradisi dari Bolivia ke Perancis, negara yang menjatuhkan hukuman mati terhadapnya pada 1947.
Masih banyak alamat dalam buku ini yang belum saya ketahui, kebenaran kaitannya dengan Nazi. Saya juga sangat berhati-hati tentang hal ini, sebab ia juga membabitkan negara-negara lain. Saya masih perlu bekerja keras menemukan semuanya. Saya yakin jika nama-nama yang tertera dalam buku kecil ini adalah para pelarian Nazi,” katanya.
Perjalanan 'Pelarian' Hitler Dalam Tulisan Steno
Setelah menerima buku catatan harian Dr. Poch dari Ny. S, Sosrohusodo hairan ketika perlu menterjemahkan bahagian yang bertulis dengan huruf steno. Dia bertanya dengan beberapa orang yang memahami tentang stenografi. Namun, mereka kurang memahaminya, kerana model steno itu jarang digunakan pada masa sekarang.
Akhirnya saya menulis surat pada penerbit buku steno di Jerman, meminta bantuan mereka. Selang beberapa waktu kemudian datang jawapan, steno yang contohnya saya kirimkan itu merupakan stenografi Jerman yang sudah ’kuno’. Namanya sistem Gabelsberger dan sudah lebih dari 60 tahun tidak digunakan lagi,” jelas Sosrohusodo.
Meskipun demikan, pihak penerbit berjanji akan mencari orang yang merupakan ahli steno Gabelsberger. Ternyata penerbit itu menepati janjinya, dengan mengirimkan terjemahan steno itu ke dalam bahasa Jerman. Lalu Sosro menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.

Judul catatan itu kurang lebih, “Keterangan Singkat tentang Pengejaran Perorangan oleh Sekutu dan Penguasa Setempat pada Tahun 1946 di Salzburg“. Salzburg adalah nama bagi kota di Austria. Di dalam catatan itu antara lain tertulis, “Kami berdua, isteri saya dan saya, pada tahun 1945 di Salzburg“.
Eva Braun (kiri) dan Adolf Hitler (kanan)
Memang tidak diterangkan secara jelas identiti “kami berdua” dalam catatan tersebut. Tetapi, yang jelas tersirat mereka berdua berada dalam satu 'ancaman'. Antara lain mungkin diburu oleh CIC (United States of America Secret Official).
Pokoknya, catatan itu menggambarkan penderitaan orang yang diburu oleh pihak berkuasa,” jelas Sosrohusodo.
Selain itu, terdapat pula abjad yang ditulis dengan huruf besar secara 'terang'. Jika diurutkan, kemungkinan ia merupakan perjalan pelarian kedua-duanya. Huruf-huruf itu adalah B, S, G, J, B, S, R. Menurut Sosro, cara singkatan tulisan seperti itu merupakan kebiasaan Hitler ketika membuat catatan. "Kebiasaan ini ditemui dalam karya sastera lain yang saya baca,” ujarnya.

Sosro kemudiannya menterjemahkan dan mengaitkannya dengan kemungkinan perjalanan pelarian Hitler. Kedua-dua mereka memulakan pelarian dari B yang bererti Berlin, ke S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Beograd), S (Sarajevo) dan R (Roma). Roma, menurut Sosro, ialah kota terakhir di Eropah yang menjadi tempat pelarian kedua orang itu (Hitler dan Eva Braun). Kemudian, mereka telah keluar dari Eropah lalu menuju sebuah tempat bernama Pulau Sumbawa.

Sosro membacakan hasil terjemahan dari catatan harian itu,
"Pada hari pertama di bulan Disember, kami mesti bertolak ke R untuk menerima surat paspor yang kemudian berjaya membawa kami meninggalkan Eropah". Keterangan ini sesuai dengan data pada paspor Dr. Poch yang ada menyebut, paspor bernomor 2624/51 diberikan di Rom (tanpa huruf akhir a). Pada catatan buku itu, nama Dragnovic dikaitkan dengan Roma.
Sosro kembali menunjukkan majalah Zaman edisi 14 Mei 1984 ketika membahaskan tentang Berlin dan Salzburg. Menurutnya, sejarah telah mencatat peristiwa jatuhnya pesawat yang membawa surat-surat rahsia Hitler di sekitar Jerman Timur pada tahun 1945.

Kenyataan ini menjadi petunjuk pada perjalanan pelarian mereka mengenai pelarian Hitler, Sosrohusodo menyimpan kisah yang didengarinya daripada masyarakat Sumbawa. Masyarakat di sana bercerita, pada satu ketika, mereka melihat munculnya kapal selam dari laut yang disusuli dengan pendaratan sebuah kenderaan berbentuk bulat.
Saya mendengar cerita ini dari mulut ke mulut. Saya tertanya-tanya, apakah ini ada kaitan dengan kemungkinan perlarian Hitler menggunakan kapal selam dari Eropah ke perairan Sumbawa? Tidak begitu jelas. Tapi ia bukan sesuatu yang mustahil” katanya.
Sosro sangat yakin, orang besar dan penting Hitler memiliki pengikut yang setia. Mustahil jika mereka (NAZI) tidak memiliki strategi keselamatan ke atas pemimpin tertinggi mereka. Apatah lagi sekarang diketahui beberapa dakwaan terdahulu mengenai kematian Hitler, belum dapat dipastikan.
Jadi, bukan sesuatu yang mustahil jika pengikutnya memilih Pulau Sumbawa di Indonesia. Sebab ketika itu Indonesia boleh dikatakan sebagai wilayah yang masih terbuka untuk dijadikan tempat persembunyian. Lokasi Pulau Sumbawa juga begitu jauh dari benua Eropah,” ujarnya beralasan.
Sosro turut bercerita mengenai pengakuan Nyonya S berkaitan dengan hal itu. Suatu hari suaminya mencukur misai sama seperti misai Hitler, S kemudiannya bertanya mengenai persamaan misainya itu dengan misai Hitler. Poch malah mengiyakan bahawa dirinya adalah Hitler. “Tapi jangan bilang sama siapa-siapa,” begitu Sosro mengutip ucapan Nyonya S.

Sosrohusodo mungkin seorang yang teguh memegang amanah. Hal itu terbukti ketika dia menutup rapat-rapat kepanjangan nama Nyonya S. Dia hanya mendedahkan identiti lengkapnya dalam bentuk gambar-gambar dan nama tempat Babakan Ciamis.

Sekurang-kurangnya terdapat dua gambar yang menunjukkan hubungan suami isteri antara Nyonya S dan Dr. Poch. Gambar yang dihasilkan di Sumbawa itu disebut Sosro sebagai gambar 'saat keduanya melangsungkan pernikahan di pendopo kabupaten'. Penggunaan pendopo sebagai tempat hajatan menunjukkan kedudukan Dr. Poch yang dihormati di kalangan masyarakat setempat.

Pada gambar itu, terlihat Dr Poch sudah semakin tua, memakai 'suit' yang agak besar, kemeja putih bertali leher dan berkacamata. Sementara Nyoya S pula, mengenakan kebaya putih, berkain batik dan sanggul beruntai bunga yang jatuh di dada kanannya. Tangan kanannya memegang kipas. Gambar mereka diabadikan dalam posisi berdiri.

Sementara pada gambar yang satu lagi, Dr. Poch dan Nyonya S duduk di kerusi. Sementara di belakang mereka berdiri tiga lelaki muda. Jika senyum, kelihatan senyuman di bibir S, sementara di kedua-dua gambar ini, wajah Dr. Poch agak serius. Menjelang pernikahan itulah, kata Sosro, kononnya Dr. Poch menukar agamanya menjadi seorang Muslim. Dr Poch kemudian menggantikan namanya dengan nama Djamaluddin. Mereka kemudiannya telah berpindah ke Surabaya.

Namun nama barunya sebagai seorang mualaf itu seakan tidak digunakan. Hal itu boleh dilihat pada makam Dr Poch di Pemakaman Umum Ngagel Utara, Jalan Bung Tomo, Surabaya. Pada batu nisannya, tertulis nama G. A. Poch. Kebelakangan ini barulah saya (penulis buku) tahu G.A. adalah singkatan daripada Georg (tanpa ”e”) Anton.

Dalam buku tulisan Ir KGPH Soeryo Goeritno bertajuk Hitler Mati Di Indonesia Rahasia Yang Terkuak dalam bab 5, dinyatakan tentang pengakuan Hitler kepada isterinya yang berasal dari Indonesia, Sulaesih, bahawa dia sememangnya Hitler yang sebenarnya, The Fuhrer. Di dalam bab ini juga terdapat pernyataan Stanlin, bahawa yang ditemui mati di dalam bunker di Jerman bukanlah Hitler yang asli. Dibahagian akhir buku ini juga diceritakan bagaimana akhirnya diktator itu meninggal di Indonesia.

Selama ini kematian Hitler memang sangat misteri, kerana tidak ada saksi yang dapat menunjukkan dimana mayat Hitler ataupun mayat Eva Braun. Di Konferensi Postdam tahun 1945, Stanlin menyatakan bahawa mayat Hitler dan Eva Braun tidak ditemui. Stanlin juga mendakwa, The Fuhrer ini lolos dan telah melarikan diri ke Sepanyol atau tempat lain di Amerika Latin. Dan tidak berapa lama selepas itu, terdapat khabar angin yang mengatakan Hitler mungkin telah menggunakan kapal selam untuk ke sebuah pulau.

Tapi tiada sesiapa pun yang tahu nama dan lokasi pulau yang dimaksudkan itu. Dunia antarabangsa sama sekali tidak menyedarinya bahawa seorang pemimpin Nazi yang sangat kejam itu bersembunyi dengan aman di Sumbawa Besar, hingga akhir hayatnya di Surabaya dan telah dimakamkan di pemakaman umum Muslim di Ngagel


Related Posts :

p/s: Memang benar Hitler merupakan anak luar nikah Rothschild, namun bukanlah semua Yahudi itu jahat. Terdapat perbezaan di antara Yahudi Ortodoks dengan Zionis.

Tuesday, January 4, 2011

Hitler mati di Indonesia?

Kematian Adolf Hitler mempunyai banyak versi. Diantaranya ialah kematian diktator Jerman, Adolf Hitler telah didakwa berlaku di Indonesia. Cerita ini pernah diberitakan oleh Dr Sosrohusodo, yang pernah bertugas di Kapal Hope di Sumbawa Besar. Beliau yang juga merupakan doktor lulusan Universiti Indonesia itu menulis artikel di Harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983.

Pada tahun 1994, artikel dengan tajuk Adolf Hitler Mati di Indonesia? muncul lagi sekali lagi. Penulisnya adalah Enton Supriyatna, iaitu bekas wartawan Pikiran Rakyat, yang ketika ini menjadi Pengarah Urusan Galamedia.

Kepada VIVAnews, Enton menceritakan wawancaranya dengan Dr Sosrohusodo 16 tahun lalu di Jalan Setiabudi, Bandung. Artikelnya lalu dimuat pada 24 Februari 1994
“Saat itu ada telepon beliau ke Pikiran Rakyat, mengundang wartawan ke rumahnya. Ketika saya temui Pak Sosrohusodo sudah tua,” kata Enton Kamis 25 Februari 2010 malam.
Kepadanya (Enton), Dr Sosrohusodo menunjukan beberapa gambar Dr Poch dalam berbagai gaya.
“Perwatakannya  tinggi, sekilas memang mirip-mirip Hitler, dari bentuk anatomi dan kepala,” kata dia.
Enton mengaku ditunjukkan gambar Dr Poch sedang melakukan aktiviti amal bersama seorang wanita kulit putih yang mirip seakan Eva Braun, iateri Adolf Hitler. Selain itu, ada juga gambar Dr Poch bersama isterinya, perempuan Sunda berinisial ‘S’ yang terakhir diketahui menetap di Babakan Ciamis.
“Foto terakhir ini saya berikan pada teman saya di Ciamis untuk ditelusuri. Tapi sayang, foto itu tidak balik dan teman saya sulit dihubungi,” kata dia.
Enton juga mengakui ada menyimpan beberapa gambar Dr Poch, termasuk gambar tulisan steno Poch yang menurut penelusuran Sosrohusodo diguna semasa Adolf Hitler berkuasa. Salinan gambar itu ketika ini menjadi dokumentasi Pikiran Rakyat.
"Mudah-mudahan masih tersimpan. Saya ingat saat dimuat di Pikiran Rakyat, di artikel tidak ada foto, karena dimuat di halaman opini,” tambah dia.
Sosro juga menceritakan apa yang beliau tahu mengenai Dr Poch, termasuk mengapakah Sosro menrasakan doktor tua Jerman itu adalah Adolf Hitler. Salah satunya adalah ciri-ciri fizikal Dr Poch yang mirip dengan apa yang dinyatakan oleh pelbagai sumber mengenai Adolf Hitler.
“Apalagi, dari cara dia berjalan, memang ada petunjuk dia memang Hitler,” kata Enton.
Sosrohusodo juga menluahkan rasa gelisahnya pada Enton.
“Ramai yang  menganggap beliau gila, aneh, mengapa dia bersikap begitu,” Enton menjelaskan, “Sosro merasa gelisah, ini sesuatu yang menurut dia harus diungkapkan. Bahawa ada petunjuk Hitler, seorang besar dan berpengaruh, tetapi telah mati secara misteri. Dia merasa memiliki beban tapi dia tak mampu untuk mengungkap perkara tersebut sendirian,” tambah dia.
Sepanjang pengetahuan Enton, Sosrohusodo tidak ada niat sama sekali untuk mencari keuntungan atau ingin mencari publisiti.
“Orangnya sederhana, tidak mudah marah. Kalau niatnya mencari keuntungan buktinya sehingga akhir ahayat Sosro, dia tidak mendapat apa-apa, termasuk wang,” Menurut Enton lagi, "Sosrohusodo sudah meninggal dunia. “Kepada saya dia pernah nitip, kalau bisa ini diungkap,” tambah Enton.
Buku berkenaan kematian Adolf Hitler di Indonesia telah berada di pasaran di Republik Islam itu. Dengan tajuk 'Hitler Mati di Indonesia: Rahasia yang terkuak', buku tersebut ditulis oleh Ir KGPH Soeryo Goeritno, Msc. dan diterbitkan oleh Titik Media Publisher 2010. Buku ini setebal 119 halaman.
Jika anda pernah menonton dokumentari di saluran History Channel berkaitan kaitan CIA dan tentera NAZI, pastinya kematian Adolf Hitler di Indonesia ini tiada mustahilnya. Dalam dokumentari kontroversi itu, diberitakan bahawa selepas kejatuhan tentera NAZI, beberapa pegawai-pegawai penting NAZI telah dibawa masuk secara rahsia oleh CIA ke Amerika Syarikat samaada untuk berkhidmat sebagai perisik mahupun sebagai jurutera ketenteraan Amerika Syarikat.

Anda pernah mendengar kejayaan Amerika Syarikat menghantar Niel Amstrong ke bulan untuk diiktiraf sebagai manusia pertama ke bulan. Namun, tahukah anda siapakah yang bertanggungjawap mencipta roket yang telah berjaya membawa keturunan Adam untuk sampai kebulan? Seorang jurutera NAZI yang sebenarnya telah mereka cipta roket tersebut.

Bagaimanapun, kematian Hitler sebenarnya mempunyai banyak versi. Antaranya di Argentina. Sehingga sekarang tidak dapat dipastikan fakta sebenar tentang kematian The Fuhrer itu. Namun, apa yang dapat dipastikan ialah Holocaust yang amat dilindungi oleh Israel dan Eropah hinggakan sesiapa yang menafikannya akan dipenjarakan malah dibunuh itu sebenarnya adalah satu penipuan terancang Yahudi Khazars-Rothschild.[klik di sini] Ia dilakukan semata-mata untuk dijadikan alasan oleh pihak Israel bagi menghalalkan pembunuhan jutaan rakyat Palestin dalam rancangan Dajjal memerintah dunia menerusi Palestin.

Seperti kenyataan Sheikh Imran N. Hosein :
Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan kita tentang perlepasan Dajjal  sewaktu hayat baginda. Baginda meneruskan dengan berkata apabila Dajjal dibebaskan ke dunia ini, dia akan hidup di muka bumi ini selama 40 hari. Satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan, satu hari seperti semunggu dan hari-hari seterusnya seperti hari-hari kita.
Analisis yang terkandung di dalam buku ini memberi hujah bahawa, apabila Dajjal berada pada hari yang seperti setahun, British merupakan tanah jajahannya. Dan apabila Dajjal berada pada hari yang seperti sebulan, Amerika Syarikat menjadi tanah pemerintahannya. Dan akhirnya apabila Dajjal berada pada hari yang seperti seminggu, dia pergi balik semula ke tanah suci Israel.
Tidak mustahil jika Adolf Hitler telah melarikan diri ke Indonesia dan telah bermastautin di Nusantara ini sekitar 1960-an dahulu. Ia mungkin dilakukan bagi mengelakkan dirinya daripada menjadi tumpuan dunia. Cuba tanya diri anda, percayakah anda jika seorang diktator terhebat di dunia itu menetap di Indonesia untuk menjauhkan diri daripada perhatian media Barat. Harus diingat bahawa Hitler hanyalah boneka kepada 'The Hidden Hand' dalam landasan mereka (Yahudi) untuk mencipta alasan penubuhan negara Palestin. [baca Siapakah Di Belakang Hitler , Adolf Hitler Berbangsa Yahudi]

Bersambung...

Wednesday, October 27, 2010

Siapakah Di Belakang Hitler?

fuhrer_lying
Adolf Hitler merupakan individu yang paling terkenal dalam sebarang fakta kejam. Menyebut namanya sudah membuatkan seseorang itu merasa benci dengannya walaupun tidak pernah mengenalinya.
Namun begitu, tidak ramai orang mahu memperkatakan tentang individu-individu yang bergerak mengarah Hitler dari belakang. Individu-individu inilah yang memainkan peranan dalam mencetuskan revolusi di Eropah dan perang propaganda Perang Dunia ke-2.
Peringkat-Peringkat Kepimpinan Diktator Hitler
Adolf Hitler adalah seorang tentera biasa yang cuma mempunyai suara yang kuat yang lantang. Walaupun kurang kacak dan tidak tinggi, tetapi kenaikan posisinya dari tentera biasa sehingga menjadi Fuhrer dalam Parti Nazi amat mencurigakan sesetengah pihak.
Kenyataan ahli-ahli sejarah yang dikutip Wikipedia yang mengatakan kepimpinan Nazi memilih Hitler memimpin kerana semangat juang dan kebijaksanaan berpidato langsung tidak boleh diterima. Ia hanyalah kenyataan untuk menutup konspirasi asal bagi merealisasikan semua perancangan Illuminati bagi mencetuskan Perang Dunia ke-2.
Hitler tidak sahaja menerajui tampuk tertinggi parti malah berjaya pula memenangkan hati rakyat dan dalam masa yang sama meranapkan parti-parti penentang dengan kejam yakni membunuh mereka sekali gus.
Berikut ialah peringkat kepimpinan Hitler;
  1. Bekerja posmen Kem Infantri Regim Bavaria
  2. Dilantik sebagai Lans Koperal – Pasukan Pertahanan Jerman
  3. Menyertai GWP sebagai perisik
  4. Dipilih memimpin GWP dan bertukar kepada Nazi
  5. Pada 1932, Parti Nazi memenangi majoriti kerusi di Reichstag
  6. Dalam tahun yang sama, Hitler menyebarkan propaganda Parti Komunis
Lelaki-lelaki di belakang Hitler
Maksud di sebalik peperangan ialah kos iaitu kos makan minum tentera, kos pakaian, kos minyak, kos pengeluaran senjata, kos pembinaan enjin, kos gaji buruh, kos gaji jurutera dan sebagainya. Maka Hitler tidak bergerak sendiri atas kebolehan berpidato semata-mata. Kos untuk melaksanakan dasar yang dipidatokannya sudah pun diatur penajanya.
Adolf Hitler sama peranannya dengan Napolean Bonaparte yang menjadi boneka Illuminati bagi mencetuskan peperangan-peperangan yang berterusan. Sebagaimana Napolean, Hitler tidak dapat bergerak tanpa sokongan dari orang-orang ‘besar’ dari belakang. Mereka sudah pastilah billionaire-billionaire yang sudah bersedia menaja segala macam tindak-tanduk Hitler dalam Perang Dunia Ke-2.
Penaja utama yang menerajui persiapan Hitler menghadapi perang sudah pasti Dinasti Rockefeller. Syarikat minyak Rockefeller ketika itu pemangkin utama kerajaan Jerman dalam operasi pemprosesan minyak dan gas bagi kegunaan kementerian pertahan Jerman.
Di dalam laporan dari Commercial Attache, kedutaan Amerika di Berlin pada Januari 1933, Amerika mengakui syarikat minyak Rockefeller menyumbang berbillion-billion dollar keuntungan kepada kerajaan Nazi di Jerman.
Sesuatu yang disembunyikan sejarawan barat ialah Jerman telah mengeksport gas sintetik yang tahan lama untuk digunakan jentera-jentera tentera dalam peperangan besar. Ironiknya, gas sintetik jenis hidrogen itu dihasilkan diimpor oleh Amerika untuk kegunaan makmal milik syarikat minyak Rockefeller di New York. Amerika Syarikat mengimport hampir 85 peratus keseluruhan keluaran gas tersebut dari Jerman pada 1934.
Sebelum berjaya menguasai kepimpinan Parti Nazi, Hitler telah menjemput Rudolf Hess dan Hermann Goering ke rumahnya serta beberapa pemimpin tertinggi parti. Perjumpaan ini didedahkan dalam satu akhbar Jerman iaitu Preussiche Zettung pada 3 Januari, 1937.
Antara lelaki lain yang disyaki membantu Hitler secara individu ialah Sir Henry Deterding iaitu salah seorang CEO Royal Dutch Shell. Hitler dilaporkan menerima sumbangan peribadi daripada Deterding sebanyak 55 juta pound sterling. Deterding juga ketika itu digelar sebagai “The Most Powerful Man in the World” bagi kebanyakan akhbar-akhbar dunia.
hess_deterding_goering
Pada 1932, seorang ahli kongress Perancis iaitu Paul Faure telah membongkar kepada akhbar bahawa sebuah firma perniagaan di Perancisi iaitu Schneider-Creuzot telah menyumbang dana rahsia kepada Adolf Hilter. Paul Faure mendakwa Hitler telah menerima sumbangan dana peribadi sebanyak 300,000 swiss gold franc.
Selain itu, seorang ahli perniagaan iaitu Fritz Tyssen dari New York disyaki antara penyumbang dana peribadi kepada Hitler bagi memastikan Hitler menguasai Parti Nazi. Tyssen juga dilaporkan penaja kewangan peribadi kepada agennya di Jerman iaitu Rudolf Hess bagi menyertai rundingan bersama Hitler.
Di antara syarikat-syarikat Yahudi yang menaja Adolf Hitler bolehlah diringkaskan seperti berikut:
  1. Siemens and Halske (Jerman)
  2. General Motor (Amerika)
  3. Osram (Jerman)
  4. Standard Oil – Rockefeller family (Amerika)
  5. Royal Dutch Shell (Jerman)
  6. National City Bank of New York (Amerika)
  7. German General Electric (Jerman)
  8. JP Morgan (Jerman)
  9. Ford Motor Company (Amerika)
  10. Bank of Manhattan (Amerika)
  11. Schneider-Creuzot Group (Perancis)
Kesimpulan
Sokongan kewangan yang kuat dari belakang Hitler membuktikan bahawa Adolf Hitler adalah agen Illuminati yang telah dipilih dan direkrut untuk tujuan peperangan semata-mata. Kuasa wang adalah punca kuasa utama untuk seseorang yang tidak ada apa-apa dalam parti untuk terus meningkat ke tahap kepimpinan tertinggi parti.
Penguasa bank dan industri-industri antarabangsa dari seluruh dunia dilihat adalah peneraju utama peperangan manakala akhbar-akhbar antarabangsa adalah lidah raasmi yang bertindak memprovokasi agenda propaganda elit-elit Yahudi.
Hitler tidak lebih dilihat sebagai kambing hitam yang terpaksa memimpin Parti Nazi dengan berpura-pura berani di hadapan rakyat Jerman. Kematian Hitler juga menjadi kesangsian dunia sehingga ke hari ini malah mengundang pula pelbagai teori-teori biologi. Misteri kematian boneka Hitler tidak ubah seperti misteri kematian boneka Napolean yang dipindahkan di sebuah pulau terpencil di Perancis.
Sumber : www.ibnuyaacob.com

Thursday, October 21, 2010

Adolf Hitler, Yahudi dan Perang Dunia Kedua

Apabila Perang Dunia Pertama berakhir, perang untuk minyak masih lagi berterusan. British menguasai kawasan minyak di Iraq dan Standard Oil (dikuasai John D. Rockefeller yang sekarang ni Exxom-Mobil dan Chevron Oil) sanggup berbuat apa-apa sahaja untuk mendapatkan kawasan minyak tersebut.

Maka apa yang Rockfeller buat adalah ‘melancarkan perang’ terhadap negaranya sendiri iaitu USA dan memberi bantuan kewangan kepada Hitler untuk naik dan berkuasa, maka memudahkan Rockefeller menguasai kawasan minyak tersebut apabila keadaan perang dan huru-hara.

Ayah kepada Hitler, Alois Hitler diragui anak kepada Johann Georg Hiedler. Maka penyiasatan dilakukan oleh polis Austria atas arahan Chancellor Jerman pada masa itu, Dollfuss. Setelah penyiasatan terperinci dijalankan, maka satu dokumen sulit disediakan dan nenek kepada Hitler, Maria Anna Schicklgruber telah bekerja dengan keluarga Rothschilds di Austria.

Baron Rothschilds telah melakukan hubungan sulit dengan Maria sehingga mengandung. Apabila mengetahui Maria mengandung, keluarga Rothschilds telah menghantar secara rahsia Maria ke Spita, Jerman dan melahirkan anak iaitu Alois Hitler, bapa kepada Hitler. Ini membuatkan susur galur Hitler terdapat darah Yahudi padanya kerana Alios Hitler (bapa kepada Adolf Hitler) anak haram kepada Baron Rothschilds.

Oleh kerana Rockefeller mengetahui bahawa Hitler adalah sedarah denngannya iaitu darah Yahudi dan keturunan kepada rakan baik dan sekutu rapat beliau, Rothchilds maka Rockefeller bersama Jacob Schiff, Prescott Bush (datuk kepada George W. Bush), Paul Warburg (Banker USA), Paul Warburg (Jerman), Alfried Krupp von Bohlen telah mengeluarkan dana yang banyak untuk menaikkan Hitler ke puncak kekuasaan dan menjadi Chancellor dan Fuhrer (pemerintah tertinggi) Jerman.

Mereka juga telah mengeluarkan dana yang besar supaya Hitler memulakan Perang Dunia Kedua supaya Rockefeller dapat mengusai kawasan minyak tersebut dan para banker tersebut dapat mengusai ekonomi yang lemah semasa perang.
Dalam masa sama, seorang lagi Yahudi, Pierre S. du Pont, yang juga merupakan sekutu kuat kepada Rockefeller dan Rothcschilds dari syarikat kejuruteraan ketenteraan terbesar pada masa tu (dan pada masa sekarang juga, Syarikat DuPont, telah mendapat keuntungan besar hasil jualan alatan ketenteraan dan senjata kepada kedua-dua pihak yang berperang (Paksi dan Perikatan).

Rockefeller pula telah mendapat keuntungan USD 200 juta (USD 200 juta pada masa tersebut bersamaan USD 20 trillion masa sekarang) atas Perang Dunia Kedua dan juga dapat mengusai kawasan minyak di Iraq yang tersebut.

Dalam masa sama, rancangan terbesar mereka untuk memindahkan Yahudi ke tanah Israel juga dikatakan berjaya. Mereka membiayai Hitler untuk mewujudkan peristiwa Holocoust untuk membuatkan Yahudi berasa perlu berhijrah ke Israel untuk rasa selamat. Padahal, hanya sedikit sahaja Yahudi yang dibunuh (tidak sampai 5000 orang yahudi), itupun yang degil dan ingkar untuk berhijrah ke Israel.

Hitler yang mengetahui dokumen sulit susur-galur dirinya dengan Rothschilds telah cuba merancang pembunuhan ke atas Chancellor Dullfuss. Setelah rancangan puak Yahudi tersebut berjaya (mendapat kawasan minyak, membuatkan yahudi berasa untuk pindah ke Israel yang baru diwujudkan dan membesarkan Israel, mendapat penguasaan ekonomi dan syarikat besar, mendapat keuntungan berlipat-kali ganda), maka mereka telah menamatkan perang tersebut dengan pengusaaan pihak Allies ke atas Berlin selepas Jerman dibom bertalu-talu, dan selepas kekalahan teruk Jerman di Stalingrad (sekarang ini St. Petersburg) dan penyerahan kalah Jepun selepas dibom bertalu-talu hingga kemuncak dibom dengan bom nuklear di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa pembohongan terbesar dalam sejarah iaitu Holocaust juga telah berjaya diwujudkan untuk kepentingan Yahudi laknat.

Hitler telah membunuh diri disebabkan arahan ‘pihak atasan’ Yahudi tersebut untuk menutup segala rahsia perancangan perang tersebut. Ada mengatakan, Hitler telah diseludup secara rahsia ke Argentina atau Chile dan mati akibat sakit di sana.

*Baiklah, jika artikel yang saya terbitkan sebelum ini menceritakan dari dua sudut (pro dan kontra Hitler), saya ingin tegaskan bahawa apa yang dipaparkan adalah sekadar perkongsian ilmu semata-mata. Bukanlah untuk menyebarkan ideologi-ideologi tertentu. Jadi, buatlah kajian anda sendiri kerana alam ini penuh dengan misteri.

Monday, October 11, 2010

Holocaust : Penipuan Terancang Yahudi

Kontroversi Holocaust

Banyak juga keraguan tentang peristiwa Holocaust ini. Ada yang menganggap bahawa Holocaust hanyalah satu hoax (tipu daya). Ada pendapat yang mengatakan bahawa Holocaust tidak pernah terjadi, tidak pernah ada rancangan untuk memusnahkan bangsa Yahudi termasuk pembunuhan di kem-kem konsentrasi.

Pengingkaran Holocaust atau ‘Holocaust denial’ adalah kepercayaan bahawa Holocaust tidak pernah terjadi. Enam (6) juta orang Yahudi yang dikatakan dibunuh oleh Nazi seperti yang selama ini tercatat dalam sejarah adalah propaganda belaka. Bahawa tidak pernah ada rencana terpusat untuk memusnahkan bangsa Yahudi, atau bahawa tidak ada pembunuhan di kem-kem konsentrasi. Mereka yang percaya akan hal ini biasanya menuduh bangsa Yahudi atau kaum Zionis mengetahui hal ini dan mengadakan konspirasi untuk mendukung agenda politik mereka.
Ini kerana Holocaust dianggap ahli-ahli sejarah sebagai salah satu kejadian paling banyak didokumentasikan dalam sejarah, dimana di dalamnya terdapat banyak fakta-fakta atau pandangan-pandangan yang dianggap tidak credible (tidak boleh dipercayai), sehinggakan terdapat organisasi-organisasi seperti American Historical Association mengatakan bahawa ‘Holocaust denial’ sebagai ‘at best, a form of academic fraud’.

Pernyataan ‘Holocaust denial’ secara umum adalah satu pelanggaran undang-undang di sepuluh negara Eropah, termasuk Perancis, Poland, Austria, Switzerland, Belgium, Romania, dan Jerman.
Holocaust denial consists of claims that the genocide of Jews during World War II—usually referred to as the Holocaust[1]—did not occur at all, or that it did not happen in the manner or to the extent historically recognized. Key elements of these claims are the rejection of any of the following: that the German Nazi government had a policy of deliberately targeting Jews for extermination as a people; that more than five million Jews[1] were systematically killed by the Nazis and their allies; and that genocide was carried out at extermination camps using tools of mass murder, such as gas chambers.[2][3]

Holocaust deniers generally do not accept the term "denial" as an appropriate description of their point of view, and use the term Holocaust revisionism instead.[4] Scholars use the term "denial" to differentiate Holocaust deniers from historical revisionists, who use established historical methodologies.[5] The methodologies of Holocaust deniers are criticized as based on a predetermined conclusion that ignores extensive historical evidence to the contrary.[6]

Most Holocaust denial claims imply, or openly state, that the Holocaust is a hoax arising out of a deliberate Jewish conspiracy to advance the interest of Jews at the expense of other peoples.[7] For this reason, Holocaust denial is generally considered to be an antisemitic conspiracy theory. (Source Wikipedia)
Dikalangan ilmuwan barat sendiri ada beberapa orang yang menyangkal kewujudan Holocaust, diantaranya Pengarang Perancis Roger Garaudy, Professor Robert Maurisson, Ernst Zundel dan David Irving.

Tetapi hampir semua yang menafikan kewujudan Holocaust ini dimasukkan ke dalam penjara. Ernst Zundel seorang penafi Holocaust dihukum 5 tahun penjara. Seorang peguam, Herbert Schaller, menghujah bahawa semua bukti tentang adanya Holocaust hanyalah berdasarkan pengakuan korban-korbannya saja, bukan berdasarkan fakta-fakta yang jelas. Ernst Zundel ini juga pernah ditahan pada tahun 1985 dan 1988 dalam kes yang sama. Penahanan ini bertentangan dengan apa yang dilaungkan oleh negara Barat tentang kebebasan berpendapat.

Jika Holocaust hanyalah sekadar tipu daya dan pembohongan, apa pula agenda disebaliknya?

Yahudi (Zionis Yahudi) tentu saja mengambil peluang dari pembohongan besar-besaran mereka ini. Mereka yang merasa menjadi mangsa kekejaman era Nazi kemudian menuntut tanah di Palestin, terus meminta ganti rugi kepada Jerman, meminta dana pembangunan daripada negara lain dan sentiasa memelihara isu Holocaust. Tak hairan lagi, Israel seringkali bersembunyi di sebalik Holocaust atas semua aksi keji dan biadab mereka!

Bilik Gas Beracun


Bilik gas memang terdapat di Auschwitz (Jerman). Namun, para penyelidik menyatakan bahawa bilik gas Zyklon-B tidak mungkin digunakan untuk membunuh manusia, melainkan untuk pengasapan pakaian untuk memusnahkan bakteria. Dari prosedur kesihatan inilah, mitos pembunuhan di dalam bilik gas muncul.

Arthur Butz menyatakan bahawa gas Zyklon-B tidak digunakan untuk membunuh manusia, tapi untuk proses menghilangkan bakteria pada pakaian dalam buku yang ditulisnya, ‘The Hoax of the 20th Century: The case against the presumed extermination of European Jewry’ pada 1975.
(The Hoax of the Twentieth Century: The Case Against the Presumed Extermination of European Jewry is a book by Arthur R. Butz. It has been seen as having formed the basis of much of the Holocaust revisionism movement, of those who deny that the Germans specifically targeted the Jews of Europe during World War II. It has been subject to a number of attempts to prevent its display at library events, and its importation to Canada. (Source: Wikipedia)

It was first published in 1975 by Historical Review Press (Great Britain). Professor A. R. Butz was the first (and so far the only) writer to treat the entire Holocaust complex from the Revisionist perspective, in a precise scientific manner. This book exhibits the overwhelming force of historical and logical arguments which Revisionism had accumulated by the middle of the 70s. This new edition comes with several supplements adding new information.

The first book to treat the central questions of the Holocaust allegation -- the evidence for a German extermination program, for mass killings by poison gas, and for the deaths of some six million Jews -- with academic rigor, The Hoax of the Twentieth Century created Holocaust revisionism as a discipline with its appearance in 1976.

Few professional historians could have devised the brilliant investigative strategy that is central to The Hoax: author Arthur Butz's focus on the information long available to the Allies on the operations of Auschwitz, a strategically important petrochemical center (Butz correctly surmised the existence of U.S. aerial photos of the camp years before it was admitted). The Hoax's several chapters on the question of Allied knowledge of Auschwitz have busied orthodox experts for nearly three decades with trying to explain how mass operations seem to have gone unnoticed for several years -- to no avail.

The Hoax remains at the center of the revisionist inquiry, valuable even in those few areas in which it has been superseded by subsequent revisionist research: a book that, especially in this handsome new design and printing, needs to be read, and re-read, then read again, by every serious revisionist.)
Pada Mei 1988, Dr. David Irving seorang pakar sejarah Britain yang mengkhusus dalam kajian Perang Dunia Kedua membentangkan laporan yang dibuat oleh Fred A Leuchter, seorang pakar rekaan dan peniruan alat membunuh, termasuk bilik gas beracun. Leuchter yang mengkaji dan mengambil sampel dari bilik kem tahanan Auschwitz, Birkenau dan Lublin menegaskan tiada proses menyalurkan gas beracun berlaku.

Malah, apa yang mengejutkan Leuchter, tiada sebarang kesan beracun sianida dikesan dalam sebarang bilik kem terbabit. Kajian juga menyatakan sejenis racun yang didakwa digunakan untuk membunuh Yahudi, Zyklon-B, sebenarnya hanya digunakan untuk membunuh serangga. Ini kerana Zyklon-B meninggalkan kesan yang tidak boleh hilang meskipun selepas beratus tahun dan kajian tidak menemui kesan ketara penggunaan racun itu.
Adolf Hitler : Sudut Kisah Yang Jarang Kita Dengar - Beliau juga telah memberi peluang kepada tentera Jerman yang beragama Islam untuk menunaikan solat ketika masuk waktu di mana jua bahkan tentera Jerman pernah bersolat di dataran Berlin dan Hitler ketika itu menunggu sehingga mereka tamat solat jemaah untuk menyampaikan ucapan beliau.
Bagi pendapat saya, segala kisah serta gambar yang terdapat dalam artikel Adolf Hitler : Sudut Kisah Yang Jarang Kita Dengar tidak lebih daripada satu konspirasi Rothschild-Zionis bagi mengelirukan umat Islam agar dikemudian hari (selepas peristiwa dongeng) umat Islam tidak akan mempertikaikan peristiwa Holocaust.

Jika dikaji sedalam-dalamnya, pihak Zionis sering menjadikan peristiwa hitam Holocaust sebagai 'alasan' mereka selepas melakukan kekejaman terhadap rakyat Palestin. Di Eropah, undang-undang khas turut diwujudkan berkaitan peristiwa Holocaust dimana "Barang siapa yang menafikan Holocaust boleh dipenjarakan". Cuba fikir, mengapa pihak Zionis dan rakannya (Eropah) begitu mempertahankan peristiwa Holocaust.

Yahudi ialah satu bangsa yang dikurniakan oleh Allah SWT dengan pemikiran yang bijak. Mereka juga pernah menjadi bangsa terpilih. Jadi, tidak mustahil bagi mereka untuk melakukan strategi licik seperti 'alasan Holocaust' ini.
Apa kata ulama terkenal Yusuf al-Qaradawi berkenaan Hitler?

Wednesday, September 29, 2010

Adolf Hitler Berbangsa Yahudi

Siapa sangka pemimpin tertinggi Nazi yang terkenal dan pernah melakukan pembersihan etnik keatas bangsa Yahudi ini ternyata adalah seorang yang turut memiliki darah keturunan Yahudi. Fakta ironik ini ditemui setelah beberapa ujian DNA dilakukan. Sampel ini DNA ini diambil daripada kaum kerabat pemimpin Nazi tersebut.

Wartawan Jean-Paul Mulders dan sejarawan Marc Vermeeren adalah individu yang bertanggungjawab yang mencari 39 orang kerabat keluarga Adolf Hitler. Mereka memulakan kajian berprofil tinggi ini sejak awal tahun, turut terlibat ialah seorang petani Austria bernama Norbert H yang merupakan sepupu kepada Hitler dan seorang warga Amerika Syarikat yang bernama Alexander Stuart-Houston, 61 tahun, seorang 'saudara jauh' Hitler.

Sebuah majalah berita Belgium melaporkan bahawa sampel air liur yang diambil daripada kerabat Hitler ini menunjukkan bahawa, pendahulunya berasal daripada ras yang sangat dibenci oleh Adolf Hitler sendiri. Sampel DNA kerabat Hitler ini merupakan kromosom yang disebut Haplopgroup E1b1b (Y-DNA) iaitu DNA yang sangat jarang ditemui di Jerman mahupun Eropah Barat.

“Biasanya DNA ini ditemui di Berber, Maroko, Aljazair, Libya dan Tunisia dikalangan orang Yahudi, Ashkenazi dan Sephardic,” kata Vermeeren.

“Kenyataan ini membuktikan bahawa Hitler mepunyai perkaitan yang erat dengan orang-orang yang beliau sendiri benci,” ujarnya.

Haplogroup E1b1b1, ialah gen yang menyumbang sekitar 18-20 % dari Ashkenazi daan 8.6 % hingga 30 % daripada kromosom Sephardic-Y, ia menunjukkan garis keturunan utama penduduk Yahudi.
"Tidak akan ku hapuskan seluruh Yahudi agar dimasa akan datang dunia mengerti alasan mengapa aku menghapuskan mereka (Yahudi)" - Adolf Hitler dalam Bukunya Mein Kampf
“Ini hasil yang sungguh mengejutkan,” kata Rony Decorte, spesialis genetik yang turut bersetuju bahawa Hitler berkemungkinan memiliki garis keturunan dari Afrika Utara. “Dengan informasi ini sukar dibayangkan reaksi daripada pembenci maaupun penyokong Hitler,” ujar Decorte.

Dalam majalah tersebut turut dinyatakan, ujian DNA ini dilakukan secara ketat dan teliti untuk mendapatkan hasil yang setepat mungkin. Walau bagaimanapun, DNA ini bukanlah pertama kalinya mengatakan Hitler adalah berketurunan Yahudi.

Ayah Hitler, Alois, dipercayai merupakan keturunan 'sahih' dari seorang gadis yang bernama Maria Schickelgruber (nenek Hitler) dan seorang jejaka Yahudi bernama Frankenberger (datuk Hitler). Satu sumber menyatakan bahawa sepupu Hitler, Patrick cuba mengugut Hitler dengan memperbesarkan soal keturunan Alois Hitler. Adolf Hitler kemudiannya telah meminta pembantunya untuk menyelidik dakwaan ini dan sebelum Perang Dunia II bermula, beliau mengumumkan bahawa tuduhan tersebut adalah tidak berasas.

“Hitler tidak akan senang dengan hal ini” kata Mr Decorte, Universiti Katholik Leuven.


*Pendapat penulis sekiranya benar Hitler adalah seorang Yahudi, tiada masalahnya. Asalkan seseorang bangsa Yahudi itu masih memahami sejarah tentang bangsa mereka dan masih lagi mempunyai hati serta peri kemanusiaan kepada umat Islam dll.

Gambar Belangkas