Sunday, June 28, 2015

9 Nama Wali Songo

Gambar wali songo
Masuknya agama islam di Indonesia terutama di pulau jawa tidak bisa lepas dari peranan Walisongo. Walisanga atau Walisongo dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 14. Mereka tinggal di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan-Tuban di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat. Berikut 9 nama wali songo.

Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad. Ia disebut juga Sunan Gresik. Ia diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Sunan Gresik umumnya dianggap sebagai wali pertama yang mendakwahkan Islam di Jawa. Ia mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul rakyat kebanyakan, yaitu golongan masyarakat Jawa yang tersisihkan akhir kekuasaan Majapahit. Sunan Gresik berusaha menarik hati masyarakat, yang tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Ia membangun pondokan tempat belajar agama di Leran, Gresik. Pada tahun 1419, Sunan Gresik wafat. Makamnya terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur.

Sunan Ampel (Raden Rahmat)
Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat, keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad, menurut riwayat ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dan seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro Wulan binti Raja Champa Terakhir Dari Dinasti Ming. Sunan Ampel umumnya dianggap sebagai sesepuh oleh para wali lainnya. Pesantrennya bertempat di Ampel Denta, Surabaya, dan merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam tertua di Jawa.

Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Bonang banyak berdakwah melalui kesenian untuk menarik penduduk Jawa agar memeluk agama Islam. Ia dikatakan sebagai penggubah suluk Wijil dan tembang Tombo Ati, yang masih sering dinyanyikan orang. Pembaharuannya pada gamelan Jawa ialah dengan memasukkan rebab dan bonang, yang sering dihubungkan dengan namanya.

Sunan Drajat
Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad, Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila. Nama asli dari sunan drajat adalah masih munat. Dialah wali yang memelopori penyatuan anak-anak yatim dan orang sakit. Sunan Drajat banyak berdakwah kepada masyarakat kebanyakan. Ia menekankan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat, sebagai pengamalan dari agama Islam. Pesantren Sunan Drajat dijalankan secara mandiri sebagai wilayah perdikan, bertempat di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan. Sunan Drajat diperkirakan wafat pada 1522.

Sunan Kudus
Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji, dengan Syarifah Ruhil dan merupakan keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad. Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak, yaitu sebagai panglima perang, penasehat Sultan Demak, Mursyid Thariqah dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Di antara yang pernah menjadi muridnya, ialah Sunan Prawoto penguasa Demak, dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang terkenal ialah Mesjid Menara Kudus, yang arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.

Sunan Giri
Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri adalah keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad, merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan Bonang. Ia mendirikan pemerintahan mandiri di Giri Kedaton, Gresik; yang selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa dan Indonesia timur, bahkan sampai ke kepulauan Maluku. Salah satu keturunannya yang terkenal ialah Sunan Giri Prapen, yang menyebarkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima.

Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang suluk lir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq, menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri.

Sunan Muria (Raden Umar Said)
Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga. Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga dari isterinya yang bernama Dewi Sarah binti Maulana Ishaq. Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah, putri Sunan Ngudung. Jadi Sunan Muria adalah adik ipar dari Sunan Kudus.

Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah putra Syarif Abdullah Umdatuddin putra Ali Nurul Alam putra Syekh Husain Jamaluddin Akbar. Dari pihak ibu, ia masih keturunan keraton Pajajaran melalui Nyai Rara Santang, yaitu anak dari Sri Baduga Maharaja. Sunan Gunung Jati mengembangkan Cirebon sebagai pusat dakwah dan pemerintahannya, yang sesudahnya kemudian menjadi Kesultanan Cirebon. Anaknya yang bernama Maulana Hasanuddin, juga berhasil mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan agama Islam di Banten, sehingga kemudian menjadi cikal-bakal berdirinya Kesultanan Banten.

Demikianlah 9 tokoh wali yang biasa kita sebut sebagai 9 wali songo, yang telah berjasa menyebarkan dan mengajarkan ajaran Isalam di Indonesia terutama di pulau Jawa.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Walisongo#Nama_para_Walisongo

budak di culik

budak diculik,budak hilang

Dera anak

dera anak sampai mati



"Mak, adik tak buat dah.. sakit" raung budak yang dipukul hingga mati oleh ibunya..





Kemana menghilang perikemanusiaan mereka agaknya?.. Biarpun anak kecil ini meraung berterusan, Ibunya terus memukul, bapa tirinya dikatakan menyiramnya dengan air panas, jirannya hanya menadah telinga mendengar jeritan anak kecil ini..



Apa dah jadi dengan bangsaku yang terkenal dengan sifat lemah lembut?.. Apa dah jadi dengan penganut Ugama Islam ini yang mahu pengikutnya banyakkan bersabar?



Tidak adakah sekelumit rasa belas untuk anak kecil yang hanya mampu meronta dan meraung kesakitan menahan pukulan dari ibu yang melahirkannya hingga beliau menemui ajalnya...



Jadi.. manusia jenis apakah mereka ini? jika dikatakan sedangkan binatangpun tahu sayangkan anaknya.. layakkah mereka digelar manusia??



"Mak, adik tak buat dah, sakit".



Itu raungan terakhir Mohammad Akhil Mustaqim Rashidy, 6, ahad yang lalu.



Jiran yang hanya mahu dikenali sebagai Maria, 40-an berkata mangsa sekeluarga baru berpindah ke kawasan perumahan itu empat bulan yang lalu.



Bagaimanapun, sejak berpindah, Maria selalu mendengar anak-anak pasangan itu termasuk mangsa menangis akibat dipukul.



"Petang ahad lalu, saya mendengar suara mangsa meraung kesakitan lebih sejam akibat dipukul emaknya tanpa henti.



"Dia menangis dan meminta emaknya berhenti memukul, tetapi tidak dipedulikan oleh wanita itu." jelas Maria.



Mohammad Akhil disahkan meninggal dunia jam 6 petang kelmarin di Hospital Ampang kerana kecederaan parah di seluruh badan akibat dipukul dan melecur tahap satu dipercayai disimbah air panas.



Kaki kiri mangsa patah, seluruh badan lebam dan melecur. Ada kesan baru dan lama. Hasil pemeriksaan doktor, mangsa sudah didera sejak 6 bulan lalu.



Kanak-kanak malang itu dibawa ke Hospital Ampang oleh bapa tirinya jam 2 petang sebelum disahkan meninggal dunia selepas empat jam menjalani rawatan.



Bapa tiri mangsa yang berusia 35 tahun itu kemudiannya menghilangkan diri selepas menghantar anak tirinya itu ke hospital.



Jelas Maria lagi, pada malam kejadian, dia ada ternampak mangsa berjalan longlai dan kelihatan lemah.



"Pada Isnin, saya melihat datuk mangsa yang menghantar salah seorang cucunya pulang dari sekolah mengetuk pintu rumah mangsa, tetapi selepas lama mengetuk baru dibuka" katanya.



Ketika itu, dia mendengar ibu mangsa menangis memberitahu mahu ke hospital dan mereka mendukung mangsa yang kelihatan sudah tidak sedarkan diri keluar dari rumah berkenaan.



Malah, Maria mendakwa kakak kepada mangsa yang masih bersekolah rendah juga sering menjadi mangsa dera ibu bapanya.



Mayat mangsa dibawa ke Masjid Bandar Baru Ampang untuk disembahyang sebelum dibawa ke Tanah Perkuburan Islam Teratai Ampang selepas waktu Zuhur.



Sementara itu, bapa kandung mangsa, Rashidy Nordah, 37, dia berpisah dengan isterinya pada 2009 dan lima anak termasuk mangsa berada di bawah penjagaan bekas isterinya.



Dia mendakwa tidak dapat berjumpa dengan semua anaknya berusia 13,11, 9,6 & 5 tahun itu kerana isterinya berpindah.



Rashidy berkata, dia mendapat tahu mengenai kejadian malang ini melalui bekas isterinya yang menghubunginya pada jam 2.30 petang kelmarin.



"Saya terkejut menerima berita malang ini bagaimanapun redha dengan pemergian Akhil," katanya.



Bapa tiri dan ibu mangsa dera seorang kanak-kanak lelaki berusia enam tahun ditahan di rumah mereka di Ampang bagi membantu siasatan. Kes disiasat mengikut Seksyen 302 Kanun Keseksaan ~ myMetro



Al-Fatihah buat Mohammad Akhil Mustaqim Rashidy...



lagi di miskani.blogspot.com

kejadian pelik

kejadian pelik di Sabah



Cahaya merah terangi langit di pantai Sabah cetus misteri

RABU, 3 SEPTEMBER 2014 - 1:05PM

BEGINILAH cahaya merah yang terpancar di langit di pantai barat Sabah antara jam 8 hingga 10.30 malam tadi sehingga mencetuskan misteri kepada penduduk tempatan dan tersebar di laman sosial. Ia dilaporkan hasil fenomena "Light Pillar' iaitu pantulan cahaya ke atas hablur ais di awan yang juga disebut sebagai 'Sun Pillar'. - Foto BHOnline

KOTA KINABALU: Kemunculan cahaya merah yang kelihatan di langit sekitar pantai barat Sabah malam tadi, mencetuskan misteri kepada penduduk.

Cahaya seakan-akan garisan panjang itu dikatakan muncul antara jam 8 hingga 10.30 malam, kemudian tersebar meluas menerusi laman sosial serta aplikasi WhatsApp.

Difahamkan, cahaya itu dikatakan bukan saja dilihat sekitar daerah Putatan, Penampang dan Papar, malah didakwa kelihatan jelas di Limbang, Sarawak.

Berdasarkan cakap-cakap di laman sosial, ada yang mendakwa cahaya itu berpunca akibat pantulan cahaya daripada api di Terminal Minyak dan Gas milik PETRONAS di Kimanis.

Gambar Lamborghini terbakar jadi viral


BEBERAPA keping gambar sebuah kereta mewah, Lamborghini yang bernilai 4 juta yuan (RM2.4 juta) hampir rentung sepenuhnya akibat melanggar pembahagi jalan sebelum merempuh lori  di sebuah lebuh raya menjadi viral.

Memetik laporan sebuah portal antarabangsa, kejadian tersebut berlaku di Guangdong di China kira-kira jam 10 malam baru-baru ini.

Pemandu kereta mewah itu turut dilaporkan terkorban kerana terperangkap di dalam kereta sewaktu api mula merebak dan terbakar dengan pantas.

Pemandu kenderaan terbabit difahamkan tidak mempunyai lesen memandu.

Dalam pada itu, seorang saksi kejadian berkata, kereta tersebut dipandu lebih dari 160 km/j.

“Sebaik sahaja pelanggaran berlaku, beberapa letupan berlaku dan api mula menyala secara tiba-tiba. Dalam masa beberapa minit, kereta tersebut terbakar sehingga hangus.

Kemalangan tersebut mengundang komen dan kritikan dalam kalangan netizen.

Kebanyakan dari pengguna laman sosial berpendapat, mangsa kemalangan tersebut merupakan anak salah seorang pegawai kerajaan di negara tersebut.

Sebelum ini, sebuah kemalangan melibatkan kenderaan mewah dilaporkan berlaku di negara tersebut pada Mei lalu.



Sumber: Sinar harian

Ingat!! Jangan Lakukan 24 Perkara Ini Dalam Hidup Anda


Kopi Lekat

Ingat!! Jangan Lakukan 24 Perkara Ini Dalam Hidup Anda



1 Jangan sengaja lewatkan solat. Perbuatan in tidak disukai oleh ALLAH s.w.t.



2 Jangan masuk ke bilik air tanpa memakai alas kaki(selipar).Dikhuatiri terbawa keluar najis dan mengotori seluruh rumah kita.



3 Jangan makan dan minum dalam bekas yg. pecah @ sumbing. Makruh kerana ianya merbahayakan.



4 Jangan biarkan

Isu hudud: Biar anjing, serigala menyalak, kata Hadi

PAS akan meneruskan agenda untuk melaksanakan undang-undang hudud di Kelantan, demikian ditegaskan Presidennya Datuk Seri Abdul Hadi Awang.
Beliau berkata walaupun ada sesetengah pihak yang menolak pelaksanaan undang-undang hudud, PAS tidak akan berganjak malah mengorak langkah dengan meminda Akta Mahkamah Syariah (Bidang Kuasa Jenayah) 1965 (Akta 355) bagi membolehkan sebahagian undang-undang hudud dapat dilaksanakan di negeri itu.
  
"Dalam hal ini, PAS mengambil sikap untuk mengajak manusia secara damai. PAS tak mahu berkelahi. Malangnya ada orang yang nak ajak berkelahi, nak ajak berlawan. Biarlah...biar dia sahaja yang bersuara kita bawa agenda kita. Biar anjing menyalak, serigala menyalak... qabilah berjalan terus sampai ke destinasi, matlamat yang dituju.
  
"Ini slogan yang kita bawa, salaklah dia nak salak pun. Saya terpaksa sebut perkataan salak ini sebab dia melawan hukum Tuhan. Kita akan terus bawa agenda ini, kita tidak akan berganjak," katanya pada ceramah perdana kepimpinan PAS Pusat di Markas Tarbiyah PAS negeri, Pongsu Seribu di Kepala Batas malam tadi.
  
Turut hadir Timbalan Presiden PAS Datuk Tuan Ibrahim Tuan Man, Naib Presiden PAS Idris Ahmad, Ketua Penerangan PAS Pusat Nasrudin Hassan dan barisan kepimpinan PAS Pulau Pinang.

Abdul Hadi sekali lagi mengulangi bahawa undang-undang hudud bukan untuk menyeksa penjenayah sebaliknya ia bertujuan mendidik penjenayah selain membela mangsa yang dizalimi.
  
"Sebagai contoh hukuman sebat. Kita tak boleh samakan hukuman sebat yang ada dalam penjara hari ini dengan hukuman sebat dalam Islam di mana sekali sebat bukan kulit sahaja yang pecah isi juga yang pecah.
  
"Hukuman sebat dalam Islam ini pukul tak boleh sampai memecahkan kulit, tak boleh menyeksa tetapi mendidik penjenayah dan menakutkan bakal penjenayah. Bunyinya seratus sebatan, tapi sebatannya tidak memecahkan kulit," katanya.
  
Sementara itu, Tuan Ibrahim mengingatkan anggota-anggota PAS untuk menjaga setiap tutur kata agar tidak merosakkan nama baik parti yang mempunyai adab, akhlak dan peraturan yang perlu dijaga setiap anggota parti.
  
"Kita kena ingat bahawa selagi kita ikat diri kita di jalan Islam menjadi tanggungjawab kita untuk menjaga nama baik Islam, nama baik jemaah dan perjuangan yang kita bawa.
  
"Jangan kita tiba-tiba duduk dalam jemaah dan kita mengkritik jemaah yang kita duduk itu. Ia tidak mencerminkan kebaikan akhlak kita kerana seorang yang baik tidak akan keluar daripada mulutnya melainkan kebaikan," katanya.
  
-Bernama

Gambar Belangkas