Wednesday, June 1, 2011

Setahun lagi........

Alhamdulillah...setahun lagi umur meningkat ...bermakna setahun juga umur ku semakin pendek menghampiri destinasi terakhir dalam kehidupan ku...semoga hari-hari yang mendatang akan mendekatkan lagi diri ini kepadaNYA 
...Amin.

A good reason to get a Mac

READ

Suka-suka ngan anak-anak...



Hurmm.. bape hari dah tak update blog nih, biasa la bila anak-anak ada kat umah sibuk manjang takde ruang nak mencilok layan tenet.  Xtvt hari ni patutnya nak gi island hopping bwk dorang tak jadi coz hujan plak, so tukar plan gi tengok kapal M.Y.Sakinah di harbour park atas permintaan anak-anak haa... tingin sangat katanya pas tengok ibu dorang berposing sakan dalam kapal tuh..


 



Masa ni jer la deena dapat luangkan masa ngan anak-anak, melayan karenah si danish asyik la suh masak itu ini. tak kering tangan dibuat nya ada jer menda nak di makan dorang nih. waktu nak tido plak siap mintak tepuk.. ngada-ngada tul.. !  ;-)  Kakak ( nadira) tahun ni upsr, so tak bleh nak lelama kat sini coz wlau cuti pun kelas tuisyen tetap dibuka mcm biasa. Sian kat adik-adik dia, punya la excited nak joli sakan duk sini tapi tak dapek den nak nolong nyooo... kena tunggu cuti hujung tahun ni baru puas hati..  


p/s: 2-3 hari ni letih sangat-sangat... :)

Wordless Wednesday #1

Got this from my daughter's blog, zalawajik.
On Wednesdays all over the internet, bloggers post a photograph with no words to explain it on their blog. Hence the ‘wordless’ title. The idea is that the photo itself says so much that it doesn’t need any description.
 SO, here is my photo for today (from my own albums collection)

Tuesday, May 31, 2011

Isu Bir 'Halal'

 Gambo ehsan pakcik gugel

Heboh sekaghang (sekarang) pasei status Bir yang dikatekan halei (halal) sebelom ni....
Barbican.....name nye pun buat awok musykil.....
ape lagi kalo ndak minum Bir ' Halei' ni...
tambah2 pulak dengan gaye botoi nye...
lagi le buat awok musykil ndak minom...

pade awok mudah je.....
kalo udah caghe (cara) persembahan ayo (air) ni udah seghupe (serupa) dengan bir yang tak halei (halal) kat pasaghan (pasaran) tu tak payah le kome beli....
ape lagi kalo ndak minum....
banyak lagi ayo kome bulih minum kat pasaghan (pasaran)....
ape ke peghonjangnye ayo bir yang ni jugak yang kome caghi (cari)....

tapi kalo udah jenih (jenis) yang tak heghan (hairan) dengan halei hagham (halal haram) ni awok tak bulih ndak buat ape le...
kome cakap le macam mane pun.....
yang hagham (haram) pun deme tegok....
ini kan pulak bir yang baghu (baru) je tak disahkan kehaleian (kehalalan) die...

1 Jun 2011

Wahhh....udah setengah tahun ye kite dalam tahun 2011 ni ye...
sekejap je....
pejam celik..pejam celik...
makin bertambah umo kite.....
bile makin bertambah...
makne nye kite makin tue lee.....

tapi yang paling seghonok (seronok) sekali haghi (hari) ni.....
kite udah setat kene bayo letrik gune tariff baghu (baru)...
kekekeke...

jadinye kome....
gune letrik tu jangan lebih daghi (dari) RM77 sebulan ye....
wakakakaka...

PENDIRIAN KERAJAAN MAJAPAHIT (4)

Pada tanggal 7 bulan ketiga, pasukan Daha menyerbu Majapahit dari tiga jurusan, tetapi dapat dihalaukan oleh pasukan Cina. Pada tanggal 15 bulan ketiga, barulah pasukan Cina itu menyerbu Daha. Sebagian pasukan naik perahu menghulu sungai Brantas. Iheh-mi-shih dengan sebagian pasukan lagi menyerbu dari arah Timur, sedang Kau Hsing menyerbu dari arah Barat. Wijaya dengan pasukannya mengikuti dari belakang pasukan Cina. 

Pada tanggal 19 mereka sampai di depan pintu gerbang kota Daha, Jayakatwang telah siap menghadapi musuh dengan pasukan yang terdiri dari 100.000 orang (jumlah ini tidak dapat dipastikan, sejarah Dinasti Sung 960-1279 S menyebutkan bahwa raja She-p'o mempunyai tentara sebanyak 30.000 orang). Tentara Cina menyerbu dalam tiga gelombang, maka pertempuranpun berkobar dengan dahsyat dari jam enam pagi hingga jam dua siang. Akhirnya pasukan Jayakatwang mundur masuk ke dalam kota dengan meninggalkan 5.000 orang yang gugur. Segera kota dikepung oleh pasukan Cina, dan pada sore harinya Jayakatwang keluar menyerahkan diri. Ia ditawan bersama dengan seratus orang anggota keluarga dan pejabat-pejabat tinggi kerajaan (menurut Kitab Pararaton dan Kidung Panji Wijayakrama -pupuh VII-, raja Jayakatwang kemudian dibawa oleh panglima tentara Cina ke benteng pertahanan mereka di Hujung Galuh dan ditawan di sana. Di dalam penjara raja Jayakatwang sempat menggubah sebuah kakawin yang diberi nama Wukir Polaman, dan sesudahnya ia meninggal). Anak Jayakatwang, yang dalam berita Cina disebut Hsi-la-pati Hsi-la-tan-pu-ho melarikan diri ke pegunungan, tetapi ia dapat dikejar dan ditangkap oleh Kau Hsing, dan dibawa ke Daha sebagai tawanan.

Setibanya Kau Hsing kembali di daha, ia tidak mendapatkan Wijaya di sana, karena oleh Shih-pi dan Iheh-mi-shih Wijaya diperkenankan kembali ke Majapahit untuk mempersiapkan upeti yang akan dipersembahkan kepada kaisar Cina. Ia dikawal oleh dua orang opsir dan 200 tentara Cina. Akan tetapi dengan tipu muslihat, Wijaya dapat membunuh kedua orang opsir Cina tersebut serta menyerang pengawal-pengawalnya itu di tengah jalan. Kemudian Wijaya dan pasukannya menyerang pasukan Cina yang ada di Daha dan Canggu. Meskipun pasukan Cina itu memberikan perlawanan yang kuat, namun lebih dari 3.000 orang dapat dibinasakan oleh pasukan Wijaya. Sisa pasukan Cina kemudian terpaksa lari meninggalkan pulau Jawa dengan banyak kehilangan anggota pasukannya (tentara Cina itu meninggalkan pulau Jawa pada tanggal 31 Mei 1293 M  -sumber G.Coedes, The Indianized States of Shouteast Asia, Oxford, 1968, hal. 200-).

Demikianlah, maka dengan kedatangan tentara Khubilai Khan, tercapailah apa yang dicita-citakan oleh Wijaya, yaitu runtuhnya Daha. Setelah Wijaya berhasil mengusir tentara Mongol itu, maka ia menobatkan dirinya menjadi raja Majapahit. Menurut kidung Harsa Wijaya penobatannya itu terjadi pada tanggal 15 bulan Karttika (ri purneng karttikamasa pancadasi) tahun 1215 saka (12 Nopember 1293 M). Nama gelar penobatannya adalah Sri Kertarajasa Jayawarddhana.
Arti dari pada nama gelar tersebut (disebutkan dalam prasasti tahun 1305, bagian kedua) adalah kerta berarti beliau memperbaiki pulau Jawa dari kekacauan yang ditimbulkan oleh penjahat-penjahat dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat, rajasa berarti beliau berjaya mengubah suasana gelap menjadi suasana terang-benderang karena kemenangan atas musuh-musuhnya, jaya  mengandung arti beliau mempunyai lambang kemenangan berupa senjata tombak berujung mata-tiga (trisula-muka), dan warddhana mengandung arti beliau menghidupkan segala agama, melipat-gandakan hasil bumi terutama padi demi kesejahteraan rakyat.

Gambar Belangkas