Sunday, May 29, 2011

Homemade chocolate

sayang nak makan... :)
Tercapai gak hasrat deena buat coklat buatan tangan di rumah haa.. xder la susah mana pun cuma perlu kesabaran dan teliti. bila dah mula melayan buat coklat ni ralit dibuatnya sampai tak sedar tau-tau dah petang.. ;-) banyak info dan tips yang deena dapat selepas hadiri kelas coklat buatan tangan dirumah ni. Antara jenis coklat yg deena belajar seperti coklat pralin, oreo berwarna, oreo edible, lolichoc, dan love box.
 


Buat coklat yang remeh skit tang warna yang nak di letak dalam setiap acuan, nak plak yang lebih dari satu warna dan bentuk acuan yang rumit, ibarat melukis lukisan kaedahnya haa.... :-) tapi enjoy la lebih-lebih lagi bila tengok hasil kerja tangan kita wlau tak secantik dan kemas mcm kak arah buat, hehe.. (cikgu yang ngajar dan pemilik Arahchocolate & Bakery)




Terima kasih yang tak terhingga pada kak arah dari Arahchocolate & Bakery yg sudi kongsi pengalaman beliau dan jugak tips-tips yang amat berguna dalam pembuatan coklat buatan tangan.


p/s: paling suka  makan coklat oreo dan pralin ... sedappp... !

AWARD MAJAPAHIT BAHANA NUSANTARA

Majapahit kadang disanjung, Majapahit kadang dihujat, Majapahit bahan perdebatan, Majapahit dicaci-maki dan Majapahit dirindukan kemunculannya.

Yah ...., inilah kondisi masyarakat kita sekarang ini, mengagungkan pola pikir pragmatis tanpa pernah berpikir siapa yang pertama-tama memunculkan konsep persatuan Nusantara yang pada akhirnya dapat mempersatukan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini (yang notabene terpisahkan oleh banyak lautan, berbagai budaya dan bahasa daerah). Pola pikir mengagung-agungkan budaya import telah mulai merambah setiap segi kehidupan bangsa ini, generasi muda lebih banyak disuguhi budaya-budaya manca-negara sehingga lambat laun akan melupakan budaya asli bangsa ini. Dan inilah bibit-bibit kehancuran bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara dan dasar persatuan bangsa sepertinya hanya tinggal hiasan buah perjuangan pendahulu-pendahulu bangsa ini. Ironinya, banyak diantara anak negeri ini yang sama sekali telah melupakan Pancasila sebagai dasar bernegara dan bermasyarakat. Kepentingan-kepentingan kelompok dan golongan menjadi hal yang utama.
 
Demikianlah sekelumit prakata yang diulas dalam Blog Majapahit 1478 sebagai penghantar penganugerahan award Majapahit Bahana Nusantara ini. Selanjutnya blog Majapahit Info ini mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas anugerah award yang pertama ini. Semoga award ini dapat memacu segenap crew blog Majapahit Info ini untuk mencari hal-hal baru yang berkaitan dengan Kerajaan Majapahit, baik yang berupa peninggalan-peninggalan, pengalaman-pengalaman spiritual atau hal-hal lain yang terkait.
 
Crew Majapahit Info
 
 

Penat...

Walopon anak2 awok tak sekolah lagi.....
Tapi bile cuti je kami laki bini le yang penat....
Dan nampak gaye nye tak jadi nak balik Ipoh malam ni....
Ulang alik Semanggoi-Ipoh lagi le.....
Malam nanti le awok upload gambo2 ektibiti cuti awok n famili....

Frust.. !


Alhamdulillah, deena dan anak-anak selamat sampai di langkawi pagi tadi. tak larat tul kali ni sebab dari semalam memang tak dapat nak rehat lelama . dari awal sampai hingga petang semalam  tak duk diam ke sana sini, malam nya plak dah bergegas balik. Berat  rasa hati nak tinggalkan abah yang tak sihat dan mak kat kampung, bukan bleh datang selalu faham-faham jer la dah duk jauh ni kan..
 
Ingatkan dapat kejar feri kul 7, tak sempat la pulak.. kebetulan sama-sama sampai dgn guest abang dari puchong, ( Ajjieq dan famili ) kelam kabut la skit... ;-) orang pun bleh tahan ramai kt kuala perlis tadi memang terkial-kial nunggu masuk dalam feri.. naik dari kuala perlis deena tak kisah coz amik masa 40 minit sampai ke kuah, ombak pun tak seganas naik dari kuala kedah yg makan masa dekat 2 jam... mau terjelir lidah sampai ke perut muntah klu tak tahan.. hehe..



Sampai jer di jeti kuah, pas abang urus transport yang dari awal dah tunggu Ajjieq dan keluarga dia, terus balik umah dalam hati nak sambung tido sampai lebam konon, kemas punya kemas baru teringat notebook deena tertinggal dalam keta yg disewa.. bgtau abang suh tanya kat tuan keta kedaung tu, takde kata dia ..! ampeh punya olang... ! nak buat camner nak ilang, cuma yg risau banyak file dalam tuh... cepat-cepat deena tukar password fb takut kalau deena terlupa log out. padan muka den ! lalai sangat kan... ;)


p/s: baru berangan nak beli dslr nikon d3100....

Saturday, May 28, 2011

RAJA-RAJA MAJAPAHIT AKHIR (2)

Sepeninggal Dyah Suraprabhawa, kedudukannya sebagai raja Majapahit digantikan oleh anaknya Girindrawarddhana Dyah Ranawijaya, yang sebelum menduduki tahta Majapahit beliau berkedudukan sebagai Bhattara i Kling (Raja bawahan di Keling). Pada masa pemerintahannya beliau tidak berkedudukan di Majapahit, melainkan tetap di Keling, oleh karenanya dalam prasasti-prasasti yang dikeluarkannya beliau disebutkan sebagai Paduka Sri Maharaja Bhattara i Kling disamping sebagai Paduka Sri Maharaja Sri Wilwatiktapura Janggala Kadiri Prabhunata.

Pada awal pemerintahannya, Ranawijaya didampingi oleh seorang rakryan apatih yang bernama Pu Wahan (lihat : OJO XCI, baris kedua), sedang pada akhir masa pemerintahannya ia didampingi oleh seorang rakryan apatih yang bernama Udara. Dari Babad Tanah Jawi diperoleh keterangan bahwa patih Udara ini adalah anak dari patih Pu Wahan, yang semula ia berkedudukan sebagai adipati di Kadiri (lihat : W.L. Olthof, Babad Tanah Jawi, 1941, teks bahasa Jawa, hal. 17-18). Suma Oriental, Tome Pires (Armando Cortesao, The Suma Oriental of Tome Pires I, 1944, hal. 175 -176) menyebutkan patih Udara ini dengan nama Pate Udra atau Pate Andura (Pate Amdura). M.C. Ricklefs, menghubungkan Pate Andura atau Pate Amdura ini dengan tokoh yang bernama Arta Dirya, yang disebutkan dalam Babad ing Sengkala sebagai raja yang pernah memerintah pada tahun Saka 1403-1407 / 1481 M - 1486 M (lihat : M.C. Ricklefs, Modern Javanese Historical Tradition : A Story of an Original Kartasura Chronicle and Related Materials, London, 1978, hal. 159).


Pada masa pemerintahannya, Ranawijaya berusaha pula untuk mempersatukan kembali wilayah kerajaan Majapahit yang telah terpecah-pecah akibat pertentangan keluarga memperebutkan kekuasaan di Majapahit. Untuk melaksanakan cita-citanya tersebut, maka pada tahun Saka 1400 (1478 M) ia melancarkan peperangan terhadap Bhre Kertabhumi yang pada waktu itu berkedudukan di Majapahit. Sebagaimana telah diketahui bahwa Bhre Kertabhumi ini telah merebut tahta kerajaan Majapahit dari tangan Bhre Pandan Salas (ayah Ranawijaya) pada tahun 1468 M. Oleh karenanya, tindakan Ranawijaya menyerang Bhre Kertabhumi ini pada dasarnya merupakan revanche (tindakan balasan) atas perbuatan Bhre Kertabhumi tersebut. Dalam peperangan tersebut Ranawijaya berhasil merebut kembali kekuasaan Majapahit dari tangan Bhre Kertabhumi, dan Bhre Kertabhumi gugur di kadaton. Peristiwa gugurnya Bhre Kertabhumi ini disebutkan pula di dalam Kitab Pararaton (" .... bhre Kertabhumi ..... bhre prabhu sang mokta ring kadaton i saka sunyanora-yuganing-wong, 1400", Pararaton, hal 40. Lihat pula : Hasan Djafar, Girindrawardhana, 1978, hal. 50). Dari uraian kitab Pararaton inilah kemudian muncul candrasengkala 'Sirna ilang kertining bhumi' , oleh karenanya candrasengkala tersebut pada dasarnya adalah merupakan peringatan tentang peristiwa gugurnya Bhre Kertabhumi di kadaton akibat serangan dari Dyah Ranawijaya dan bukan candrasengakala untuk memperingati keruntuhan Majapahit akibat serangan kerajaan Islam Demak.

Peristiwa serangan Ranawijaya terhadap Bhre Kertabhumi ini disebutkan di dalam prasasti Jiwu I yang dikeluarkan oleh Ranawijaya pada tahun 1486 M. Prasasti tersebut dikeluarkan sehubungan dengan pengukuhan anugerah tanah-tanah di Trailokyapuri kepada seorang brahmana terkemuka Sri Brahmaraja Ganggadhara yang telah berjasa kepada raja (Ranawijaya) sewaktu perang melawan Majapahit (Bhre Kertabhumi) sebagai ternyata dalam kalimat "duk ayunayunan yuddha lawaning Majapahit".

Dari prasasti-prasasti yang dikeluarkan oleh Girindrawarddhana Dyah Ranawijaya pada tahun 1486 M, diketahui adanya upacara sraddha untuk memperingati dua belas tahun meninggalnya Paduka Bhattara ring Dahanapura. Tokoh Bhattara ring Dahanapura ini dapat diidentifikasikan sebagai Bhre Pandan Salas Dyah Suraprabhawa Sri Singhawikramawarddhana (Lihat : Martha A Muuses "Singhawikramawarddhana", FBG, II, 1929, hal 207-214, lihat pula Zoetmulder ,P.J "Djaman Empu Tanakung", Laporan KIPN-II, VI, Seksi D, 1965, hal.207), yang telah meninggalkan istana Majapahit pada tahun 1468 M akibat serangan dari Bhre Kertabhumi.

TENTANG SAYA

YANG MAHA MENCIPTA, YANG MAHA MEMELIHARA, YANG MAHA MENGAKHIRI
Sujudku setunduk-tunduknya, semoga sirna segala rintangan 


Aku banyak diremehkan, aku banyak dikecilkan dan aku sering mengalami penghinaan maupun cacian, namun semuanya itu aku anggap sebagai suatu hal yang biasa, yang penting aku tidak kecil di mata Tuhan.

Perjalanan aku menapaki Bhumi Majapahit sebenarnya telah berlangsung sejak akhir tahun 1998 dan baru tekun aku jalani sejak tahun 2002. Entah mengapa aku begitu jatuh cinta terhadap Majapahit dengan segala kebesaran dan kekurangannya. Di mata ku, Majapahit adalah sebuah kerajaan besar yang mampu mempersatukan seluruh wilayah Nusantara ini dengan sekian banyak ke aneka-ragamannya dengan satu sasanti "Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa".

Pada awal perjalanan, aku banyak memperoleh informasi-informasi tentang Majapahit yang belakangan aku ketahui hal tersebut pada dasarnya lebih mengarah kepada cerita-cerita tradisi yang diturunkan secara turun-temurun, berdasarkan cerita dari mulut ke mulut (yang belum tentu benar keberadaannya). Pembuatan blog Majapahit_Info  ini pada dasarnya adalah merupakan ungkapan kerinduan aku untuk memperoleh informasi tentang Kerajaan Majapahit yang sebenar-benarnya. 

Adapun langkah-langkah yang telah aku lakukan adalah, pertama dan paling utama adalah memohon petunjuk ke Hadirat Tuhan YME, karena saya yakin se-yakin-yakinnya, hanya dengan tuntunanNya maka aku tidak akan pernah tersesat. Kedua, adalah dengan melakukan penelitian-penelitian sumber-sumber utama sejarah Majapahit baik yang berupa prasasti-prasasti (studi literatur), peninjauan lokasi langsung (ke situs peninggalan Majapahit) maupun studi kitab-kitab/buku-buku atau kakawin yang menceritakan tentang sejarah Majapahit. Di samping itu, informasi-informasi elektronik pun akan aku jadikan referensi, sepanjang hal tersebut dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya.


Pertanyaan yang mungkin timbul adalah : "Siapakah aku sebenarnya .... ?". Jika anda-anda semua memiliki "kemampuan" silahkan meneliti berdasarkan gambar-gambar/foto-foto di bawah ini.


 Sang Rama Guru Sejati-ku


Beberapa pusaka yang aku miliki

Silsilah atau kekerabatan aku adalah seperti di bawah ini :

 

Adapun "kemampuan" (anugerah Tuhan YME) yang aku miliki adalah seperti berikut  :





Memindahkan benda-benda ghaib



Salah satu Pusakaku dengan kemunculan auranya di langit


Demikianlah perkenalan selintas-pintas dariku.
Medio, Juni 2011

Friday, May 27, 2011

Tambahan : Ceghei (Cerai) SMS

Kalo kome ingat haghi (hari) Selasa yang lepaih (lepas) awok ade keluokan entri kesah kawan awok yang dicegheikan (diceraikan) hasben die melalui SMS....
Kalo kome tak ingat takpe.... klik je kat sini --->  Kesah Player Berceghei (bercerai)
macam yang kome semue tau kesah perceraian deme dah pun keluo kat paper semase semalam....
dan kome semue, awok ghase (rasa) udah tau sape die ke geghangan (gerangan) si player tu...
lantak kat die le...

dalam entri awok sebelom ni awok ade kate yang deme udah 5 tahon tak dudok bersame....
itu betoi.......
tapi awok ndak betoikan pemahaman kome bahawe 5 tahon deme tak dudok bersame tak bermakne yang player tu tak balik langsong....
cumenye bulih dikighe (dikira) beghape (berapa) kali player tu balik ke ghumah (rumah) bini tue die ni....

jadinye persoalan kome mengenai anak ketige deme, awok ghase (rasa) dapat diperjelaihkan (diperjelaskan) kat sini ye......
bukan le awok sebelahkan kawan awok ni....
tapi bile ngenangkan (mengenangkan) naseb anak2 die.....
jadi kesian pulak.....

Gambar Belangkas