Tuesday, May 3, 2011

Bahane Bercuti Seminggu

Udah pukoi 3 baghu (baru) ade entri daghi (dari) awok...
kekekeke..

Haghi (hari) ni haghi (hari) pertame awok setat (start) keghoje (kerja)....
setelah seminggu bercuti....
dan bahane nye..

keghoje (kerja) ateh (atas) meja melambak....
mood nak buat keghoje (kerja) jadi selow (slow)......
aduileeee....

ni awok tengah pakse dighi (diri) ni....
mintak2 le ok lepaih (lepas) ni...
tak buat tak bulih.....
udah keghoje (kerja) awok....

Ganbate!!!!.....

Monday, May 2, 2011

Header baru !



Bila dah ada domain sendiri means kena la tukar header, sebelum ni deena buat sendiri tapi masih tak puas hati coz deena hanya guna photoscape. bukan xder software adobe photoshop, masalah nya tak pandai lagi tengah dok blaja lagi ni.. ;-) sib baik jumpa adik comel ni wawa, dia la yang buat kan header kat atas tuh. jangan marah yer dik, akak ni cerewet skit tanya mcm-mcm tapi puas hati haa... Deena mintak wawa buatkan dua header satu transparent dan satu lagi ada background. Insyaallah bila dah pro ngan adobe photoshop boleh la buat ikut citarasa sendiri dan amik tempahan macam wawa plak hehe....

Sebenarnya ramai di kalangan blogger kita yang menyediakan khidmat tempahan seperti header blog, templete, blog dan banyak lagi. terpulang pada diri masing2 klu rasa boleh buat  gunakan kreativiti sendiri yer tak ? bkn susah pun nak bina blog semua orang bleh buat, cuma kena pandai dan faham tentang coding code, widgets, dan sebagainyar. Mula-mula dulu deena mmg hancus satu ape pun tak reti, godek punya godek alhamdulillah xyah nak mintak orang buatkan, kena charge lagi tuu ! ingat free ? xder makna nya.. sbb bkn mudah nak touch up dan makan otak gak la klu silap perkiraan.. yer2 jer :) kalau tak faham susah, tapi bila dah pandai semudah abc jer..


p/s: penah buatkan blog untuk butik kecantikan dan andaman...

KEKUASAAN MAJAPAHIT DI BIMA


KM Rumah Solud Kerajaan Bima abad XIV/ XV adalah salah satu wilayah di bawah kekuasaan Majapahit yang terletak di wilayah Timur Jawa (mancanegara), yang didalam kitab Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV di sebutkan wilayah Sanghyang Api (gunung sangiang-wera), di kala itu Bima di pimpin oleh Raja muda yang bernama Indra Zamrud, dan Pusat pemerintahan terletak di wilayah Ncuhi Dara (Bima).
Kerajaan Bima terbagi dalam 5 (lima) wilayah yaitu : 1. Ncuhi Dara, memegang kekuasaan wilayah Bima Tengah 2. Ncuhi Parewa, memegang kekuasaan wilayah Bima Selatan 3. Ncuhi Padolo, memegang kekuasaan wilayah Bima Barat 4. Ncuhi Banggapupa, memegang kekuasaan wilayah Bima Utara 5. Ncuhi Dorowani, memegang kekuasaan wilayah Bima Timur. Arti luas dari Ncuhi itu sendiri yaitu kepala suku yang memegang wilayah kekuasaannya masing-masing.
Dalam posisi berada di bawah naungan Kerajaan besar seperti Majapahit, jadi Kerajaan Bima harus menyetor Upeti kepada Majapahit.karna pada catatan Odorico da Pordenone, biarawan Katolik Roma dari Italia yang mengunjungi Jawa pada tahun 1321, menyebutkan bahwa istana raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata. Upeti yang di terima dari kerajaan-kerajaan taklukan Majapahit akan dikumpulkan di Majapahit.
Stabilitas Ekonomi Kerajaan Bima
Pada saat itu kerajaan Bima sangat berkembang pesat di segi pertanian maupun peternakan dan perikanan, Kerajaan Bima banyak belajar dan mengadaptasi ilmu dari kerajaan Majapahit dan itu bisa terlihat dari seni ukiran yang terdapat di setiap keris atau senjata khas Kerajaan Bima yang sangat mirip dengan Kerajaan Majapahit (Ukiran dan kerajinan Jawa,sangat kental di Keris Bima), Raja Indra Zamrud sangat memperhatikan keadaan Ekonomi Kerajaan pada waktu itu sehingga Raja  mengembangkan bidang Pertanian dan perikanan, masyarakat Bima pada saat itu banyak yang bercocok tanam dengan di bantu oleh adik sang Raja Indra Kumala yang sekaligus ahli di bidang Pertanian, dengan adanya bukti di Museum Gajah Jakarta yaitu berupa Tungku kuno yang diatasnya berjejer ukiran dan miniatur kodok yang ditemukan di Bima merupakan alat ritual masyarakat bima pada saat itu untuk meminta hujan.
Di bidang peternakan Kerajaan Bima juga tidak mau kalah dengan kerajaan lain, Raja Indra Zambrud juga mengembangkan bidang peternakan yaitu Kuda,Kerbau,dan Sapi. karna banyaknya ditemukan Catatan-catatan para pelaut yang singgah di pelabuhan laut kerajaan Bima pada saat itu. Bima menjadi sebuah keraajan yang berkembang pesat pada saat itu, apalagi Kerajaan Bima merupakan salah satu kerajaan yang didirikan oleh Majapahit, sehingga Kerajaan Bima menjadi Wilayah Transit para pelaut yang akan menuju ke timur. Siti Maryam mengisahkan, “ ini diperkirakan terjadi abad 14. Tapi kemudian diperbarui karena di Kitab Negarakertagama, Kerajaan Bima disebut sudah memiliki pelabuhan besar pada 1365. Ini cocok dengan kisah di Bo Sangaji Kai. Jadi, kemungkinan Kerajaan Bima dimulai pada 1340.”
Dan di tambah catatan para pelaut yang singgah di pelabuhan Bima pada saat itu yaitu Wang Ta-yuan, pedagang Tiongkok,menceritakan “Pelabuhan Bima sangat ramai dengan perdagangan garam,burung kakak tua,kuda.dan perdagangan Budak-budak yang besar dan kuat”.

Sumber :
http://www.kampung-media.com

Sunday, May 1, 2011

Haghi ni Genap 6 tahon....

Haghi (hari) ni 2 Mei 2011.....
6 tahon yang lepaih (lepas).....
tarikh ni membawak kedukaan pade awok sekeluarge.....
haghi (hari) ni le haghi (hari) nye dimane Ayahande awok yang terchenta.....
Azimi bin Abdul Aziz telah kembali ke Rahmatullah buat selame2 nye......

pergi yang takkan kembali.......
dan pemergian ayahande awok dengan caghe (cara) mengejot ni buatkan ghamei (ramai) yang terkejot....
sehaghi (sehari) sebelom 'kembali' elok je Ayah awok bergebang & berlabon dengan kengkawan die....
tapi udah janji nye macam tu.....
bukan bulih dilewatkan walo (walau) sesaat pun....

dan semalam awok dan adik beghadik (beradik) awok telah anjorkan kendughi (kenduri) tahlil ...
kheh (khas) untok Ayahande kami yang terchenta Allahyarham Haji Azimi bin Abdul Aziz.....
yang awok syahdu semalam bukan ape.....
ghamei (ramai) kengkawan Arwah tughot (turut) same hadir semalam......
nyembang (bersembang) dengan deme, macam2 le ceghite (cerita) yang keluo.....

Ceghite kebaikan Arwah yang tak peghenah (pernah) pun awok tau sebelom ni.....
jenoh le awok menahan ayo mate (air mata)....
tak nak tunjok sangat le pade deme......
tapi awok tewaih (tewas) jugak.....
bile deme pulak yang mule beremosi.....

takpele......
awok ikot kate oghang (orang) walopon ayah kite udah takde....
berkawan le dengan kawan2 arwah....
seolah2 deme masih lagi bersame2 dengan arwah.....
Insyallah awok akan ke kubor haghi (hari) ni....

Damai lah Allahyarham Haji Azimi Abdul Aziz di'sane'......

DAFTAR ISI - SITEMAP BLOG





SRI KERTARAJASA JAYAWARDHANA

Sri Kertarajasa Jayawarddhana adalah nama gelar Nararya Sanggramawijaya (Wijaya) yang telah berhasil mendirikan kerajaan Majapahit sekaligus menjadi raja Majapahit yang pertama, memerintah dari tahun 1293 - 1309 M. Beliau adalah keturunan kerajaan Singhasari, putera Dyah Lembu Tal, cucu Narasinghamurti sekaligus menjadi menantu raja Kertanegara.

Beliau memiliki empat permaisuri, yaitu Sri Parameswari Dyah Dewi Tribhuwaneswari, Sri Mahadewi Dyah Dewi Narendraduhita, Sri Jayendradewi Dyah Dewi Prajnaparamita dan  Sri Rajendradewi Dyah Gayatri. Dengan parameswari Tribhuwaneswari beliau memperoleh seorang anak (angkat) laki-laki bernama Jayanagara (keterangan ini terdapat di dalam prasasti Sukamrta dan prasasti Balawi), dan sebagai putera mahkota ia mendapat Kadiri (Daha) sebagai daerah lungguhnya. Kitab Negarakertagama dalam pupuh XLVII/2 menjelaskan ' ....tersebut tahun saka tujuh orang dan surya (1217), baginda (Wijaya) menobatkan putranya di Kediri, perwira, bijak, pandai, putera Indreswari, bergelar Sang raja putera Jayanagara ...'. Indreswari ini lebih layak dianalogikan dengan Tribhuwaneswari, sang permaisuri yang pertama.
Kitab Pararaton di dalam bagian yang ke VII dan VIII menyebutkan lain, yaitu Jayanegara adalah nama gelaran, sedang nama kecilnya adalah Kalagemet anak Wijaya dengan Dara Pethak (seorang puteri Melayu) hasil dari ekspedisi Pamalayu.

Read more: baca di sini
 

SRI RAJASANAGARA (2)

Dari uraian Kitab Pararaton kita mengetahui bahwa setelah peristiwa Bubat berakhir, Gajah Mada mukti palapa, mengundurkan diri dari jabatannya, namun beberapa saat kemudian ia aktif kembali dalam pemerintahan, tetapi tidak terdapat keterangan lebih lanjut perihal pelaksanaan program politik-Nusantaranya. Di dalam kakawin Negarakertagama disebutkan bahwa raja Hayam Wuruk (Sri Rajasanagara) pernah menganugerahkan semuab sima kepada Gajah Mada yang kemudian diberi nama darmma kasogatan Madakaripura, di tempat inilah agaknya Gajah Mada menetap selama ia mukti palapa.

Berhubung dengan meninggalnya puteri Sunda (Dyah Pitaloka) dalam peristiwa di Bubat, maka kemudian raja Hayam Wuruk menikah dengan Paduka Sori anak dari Bhre Wengker Wijayarajasa dari perkawinannya dengan Bhre Daha Rajadewi Maharajasa (bibi Hayam Wuruk).

Masa pemerintahan Hayam Wuruk nampak sekali usaha-usaha untuk meningkatkan kemakmuran bagi rakyat, berbagai kegiatan dalam bidang ekonomi dan kebudayaan sangatlah diperhatikan. Hasil pemungutan berbagai macam pajak dan upeti dimanfaatkan untuk menyelenggarakan kesejahteraan bagi seluruh kerajaan dalam berbagai bidang. Kakawin Negarakertagama dan beberapa buah prasasti yang berasal dari pemerintahan raja Hayam Wuruk memberikan keterangan tentang hal tersebut.
Untuk keperluan peningkatan kesejahteraan di bidang pertanian, raja telah memerintahkan pembuatan bendungan-bendungan dan saluran-saluran pengairan, serta pembukaan tanah-tanah baru untuk perladangan. Di beberapa tempat sepanjang sungai-sungai besar diadakan tempat-tempat penyeberangan yang sangat memudahkan lalu-lintas antar daerah.

Raja Hayam Wuruk sangatlah memperhatikan kondisi daerah-daerah dalam wilayah kerajaannya, beberapa kali ia mengadakan perjalanan kenegaraan, meninjau daerah-daerah di seluruh wilayah Majapahit dengan diiringi oleh para pembesar kerajaan. Kakawin Negarakertagama mencatat perjalanan raja Hayam Wuruk ke Pajang pada tahun 1351 M, ke daerah Lasem pada tahun 1354 M dan ke daerah pantai selatan (Lodaya) pada tahun 1357 M. Kemudian ia mengadakan perjalanan menuju daerah Lumajang pada tahun 1359 M dan daerah Tirib - Sempur pada tahun 1361 M dan pada tahun 1363 M raja Hayam Wuruk mengunjungi Candi Simping sambil meresmikan sebuah candi yang baru selesai dipindahkan.

Peristiwa penting lainnya yang terjadi pada masa pemerintahan raja Hayam Wuruk adalah penyelenggaraan pesta dalam rangka upacara sraddha agung untuk memperingati dua belas tahun meninggalnya Sri Rajapatni (neneknya). Upacara sraddha tersebut diselenggarakan dengan khidmat dan meriah dalam bulan Badrapada tahun 1362 atas perintah ibunda raja Tribhuwanottunggadewi.

Untuk selanjutnya silahkan membaca PEREBUTAN KEKUASAAN
 

Gambar Belangkas