Friday, May 14, 2010

Masaalah komputer selalu restart

Salah satu masaalah atau kerosakan yang selalu berlaku pada sebuah komputer adalah keadaan dimana komputer selalu restart dengan sendiri. Dalam kes  komputer selalu restart ini tentu saja sangat membosankan terutama apabila kita sedang membuat  kerja, tiba-tiba komputer restart sendiri dan kita tidak sempat menyimpan dokumen tersebut. Mengikut  pengalaman saya ada  beberapa sebab  yang membuat komputer sering restart sendiri, diantaranya adalah:

1.RAM (memori) yang rosak

RAM yang rosak juga boleh menyebabkan komputer restart dengan sendirinya.Cuba gunakan memori yang lain untuk menguji samada ram itu rosak.Sekiranya ada dua ram cuba tanggalkan salah satu untuk melihat yang mana rosak(tukar ganti untuk melihat yang mana bermasaalah..Jarang berlaku  kedua dua nya rosak secara serentak.

2. Masaalah processor panas 
 
Salah satu sebab komputer jadi hang dan restart sendiri adalah disebabkan processor yang panas.Untuk memeriksa masaalah kepanasan pada pada processor,terdapat beberapa cara yang boleh dilakukan:  

  • melihat keadaan suhu processor melalui paparan pada  hardware monitor di BIOS
  • gunakan software bagi monitor kepanasan seperti Core Temp

  • dengan membuka casing CPU dan meraba sendiri temperatur pada bagian Pendingin (Cooler) Processor. 
Punca yang menyebabkan kepanasan pada Processor:
  • Kipas pada processor (fan) tidak berfungsi.
  • Sirip pada Pendingin Processor tersumbat dengan debu,selalu berlaku bila menggunakan komputer ditempat yang berdebu.Habuk habuk yang melekat mestilah dibersihkan.
  • Perhatikan juga mungkin kipas pada power supply tidak berputar.
3. Power Supply yang bermasaalah

Kemungkinan power supply membekalkan kuasa yang tidak mencukupi.Cuba gunakan power supply lain yang diketahui berfungsi dengan baik.Power supply dengan kuasa minima 500 watt adalah perlu bagi kegunaan pada komputer sekarang.

4. Kad  Grafik rosak

Kemungkinan kad grafik yang rosak.Biasanya kad grafik yang rosak cepat panas pada bahagian sirip pendinginnya .Cuba periksa kad tersebut.

5. Disebabkan bad sector pada Hardisk
 

Sekiranya terdapat bad sector pada hard disk akan menyebabkan ia menjadi hang atau muncul skrin biru.penyelenggaraan berkala seperti scan disk dan defragmenter perlu di lakukan bagi mengelakkan perkara ini berlaku.Komputer juga hendak lah di tutup dengan menggunakan fungsi shut down.

 

Syiling Peringatan Ulang Tahun ke 25 KWSP.

Syiling peringatan sempena ulang tahun ke 25 Kumpulan Wang Simpanan Pekerja. Keluaran tahun 1976 dengan nilai muka RM1. Diperbuat daripada Copper-nickel dengan mintage 500,000 unit.

Thursday, May 13, 2010

Malaysia Lawan China

Salam buat semua. Oh ye, nak bagitau ni, petang, eh malam ni 7.30 malam de pertandingan badminton separuh akhir di mana Malaysia akan menentang China. Jom saksikan sama-sama. Harap-harap Malaysia leh menang kali ni.




Doakan yang terbaik buat mereka. Jom, sokong ramai-ramai. Harap juga pemain dapat tunjukkan semangat juang yang tinggi. Berjuang sehingga ke akhirnya. Peminat pula diharapkan dapat memberi sokongan padu buat mereka. Jangan ejek lebih-lebih ye.. Kesian dorang..

Pe lagi, jom semua. berilah sokongan padu buat skuad Malaysia.


Penangkapan ikan paus untuk dijadikan produk makanan

Photobucket
Senjata yang digunakan untuk membunuh paus, Harpoon.


Photobucket
Harpoon telah berjaya menusuk ke badan ikan paus
Photobucket
Penangkapan dimulakan
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Ikan paus yang telah dibelah perut dan siap untuk dipotong-potong
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Beratur untuk membeli daging ikan paus secara borong.
Photobucket

Pemotongan ikan paus untuk dijadikan produk khas


Photobucket
Ikan paus di kedai-kedai. Siap untuk dibeli.
Photobucket
Photobucket
Produk daging ikan paus dalam tin.

Photobucket
Menjamu ikan paus?

Photobucket


Wednesday, May 12, 2010

Terselamat dari pijakan gajah

Mujur panjang lagi umur budak ni. Kalau kena pijak sebelah kaki gajah saja pun dah boleh patah kaki budak tu. Belum lagi kena benam dengan gading gajah tu..
Photobucket

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket

Nasihat Rakyat kepada Pemimpin

Abu Nu'am mengeluarkan dari Muhammad bin Suqah, dia berkata, "Aku menemui Nu'aim bin Abu Hindun, yang kemudian dia mengeluarkan selembar kertas, yang di atasnya tertulis:

"Dari Abu Ubaidah bin Al-Jarrah dan Mu'adz bin Jabal, kepada Umar bin Al-Khaththab. Kesejahteraan semoga dilirnpahkan kepadamu. Amma ba'd.

Kami nasihatkan kepadamu, sehubungan dengan tugasmu yang amat penting ini. Kini engkau sudah menjadi pemimpin ummat ini, apa pun warna kulitnya. Di hadapanmu akan duduk orang yang mulia dan yang hina, musuh dan teman. Masing-masing harus engkau perlakukan secara adil. Maka pikirkan kedudukanmu dalam hal ini wahai Umar. Kami ingin mengingatkan kepadamu tentang suatu hari yang pada saat itu wajah-wahaj manusia akan mengisut, wajah mengering dan hujjah-hujjah akan terputus karena ada hujjah Sang Penguasa yang memaksa mereka dengan kekuasaan-Nya. Semua makhluk akan dihimpun di hadapan-Nya, mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan siksa-Nya.

Kami juga ingin memberitahukan bahwa keadaan umat ini akan muncul kembali pada akhir zaman, yang boleh jadi mereka akan menjadi saudara di luarnya saja, padahal mereka adalah musuh dalam selimut. Kami berlindung kepada Allah agar surat kami ini tiba di tanganmu bukan di suatu tempat seperti yang turun pada hati kami. Kami perlu menulis surat ini sekedar untuk memberikan nasihat kepadamu. wassalamu alaika."

(Al-Hilyah, 1:238, Ibnu Abi Syaibah juga mengeluarkannya, seperti yang disebutkan di dalam Al-Kanzu, 8:209, Ath-Thabrany seperti di dalam Al-Majma', 5:214, dan menurutnya, rijalnya tsiqat).

Zaid bin Haritsah; Sosok Kesayangan Nabi saw, Gagah Berani, Perisai Nabi saw dan Panglima 7 Perang Gerilya

Beliau bernama Zaid bin Haritsah –semoga Allah meridloinya-, dan sebelum Nabi saw diangkat menjadi Rasul bernama Zaid bin Muhammad.
Ibunya Su’di binti Tsa’labah pernah membawanya berziarah kerumah salah seorang keluarganya di bani Ma’an, saat itu beliau berumur 8 tahun, saat dia tinggal ditengah kaumnya secara tiba-tiba penduduk Ma’an diserang oleh sekelompok orang yang memusuhi mereka, hingga akhirnya mereka kalah dan menjadi tawanan termasuk Zaid, lalu ibunya kembali ke rumahnya (suaminya) sendirian dan tidak pernah mendengar kembali berita tentang Zaid hingga terus mencarinya karena rindu atasnya, membawa tongkat diatas pundaknya, berjalan mengitari perumahan menyusuri padang pasir, bertanya ke setiap kabilah dan kafilah yang lewat tentang anaknya dan buah hatinya, dan pada saat musim haji dan perdagangan tiba, orang-orang dari kabilah Haritsah pergi kesana dan bertemu dengan Zaid di Mekkah, dan mereka menceritakan keadaan kedua orang tuanya dan Zaid menceritakan kejadian yang sebenarnya; bagaimana Banu Al-Qayn menyerang kabilah ibunya dan mereka menahannya, kemudian dijual di pasar Ukaz kepada seseorang dari Quraisy yang bernama Hakim bin Huzam bin Khuwailid, kemudian dihadiahkan kepada bibinya Khadijah binti Khuwailid dan diserahkan kembali ke suaminya Muhammad bin Abdullah, maka beliaupun menciumnya dan memeluknya. Kemudian berkata kepada para hujjaj dari kaumnya : berikanlah kabar ini kepada bapak dan ibu saya bahwa saya berada dalam asuhan orang tua yang paling mulia.
Setelah rombongan kembali dari Mekkah mereka menceritakan perihal Zaid kepada orang tuanya, namun Haritsah sama sekali tidak mengetahui tempat tinggal anaknya sampai dia dan saudaranya memutuskan untuk pergi ke Mekkah dan bertanya tentang Muhammad bin Abdullah, dikatakan kepadanya : bahwa dia (Muhammad) berada di Ka’bah, -saat itu nabi belum diangkat menjadi Rasul- maka keduanya masuk ke rumah tersebut dan berkata : Wahai putra Abdul Mutthalib, wahai putra dari kaum yang mulia, kalian adalah penduduk yang menjaga rumah Allah dan tetangga darinya, pembebas orang yang kesusahan, pemberi makan orang yang ditawan, kami datang untuk mencari anak kami, maka kabulkanlah permohonan kami, dan berikanlah kebaikan dalam menebusnya, maka nabipun memberikan pilihan kepada Zaid, maka Nabi berkata kepada keduanya : “Panggilah Zaid, berikan kebebasan kepadanya untuk memilih, jika dia memilih kalian maka dia milikmu tanpa ada tebusan, namun jika dia memilih saya maka demi Allah tidaklah saya orang yang memilih kepada saya mengiginkan tebusan”.
Maka Haritsah bergembira atas perkataan Nabi, kemudian dia berkata kepadanya : sudikah engkau memberitahukan asal-usul kami, memberi bekal kepada kami dan memberikan kebaikan kepada kami. Setelah Zaid tiba, nabi bertanya kepadanya : tahukah engkau siapa mereka ? Zaid berkata : ya, dialah Bapakku, dan yang satu lagi Pamanku, kemudian Rasul berkata kepada Zaid : adapun Saya, Engkau telah mengetahui dan melihat, sebagai teman bagimu, apakah engkau memilih saya atau mereka ? Zaid berkata : saya bukanlah orang yang engkau paksa untuk memilih, engkau dihadapan saya memiliki kedudukan sebagai Bapak dan Paman. Saat itu pula Bapaknya dan Pamannya kaget dan tercengang lalu berkata : celaka engkau wahai Zaid, apakah engkau lebih memilih menjadi budak daripada merdeka di tengah orang tuamu dan pamanmu serta keluargamu. Zaid berkata : benar, saya telah mengetahui perihal orang ini yang saya tidak memilih seorangpun selainnya”.
Setelah Rasulullah saw melihat kejadian tersebut beliau sangat bergembira hingga air matanya menetes lalu menarik Zaid dan kaluar dari batu Ka’bah mengelilngi orang-orang Quraisy yang sedang berkumpul, lalu berseru : “Saksikanlah mulai saat ini Zaid adalah anakku, dia berhak menjadi ahli waris dariku dan aku berhak menjadi ahli waris darinya”. (Ibnu Hajar). Setelah Bapak dan Pamannya melihat kejadian tersebut keduanya pasrah. Dan semenjak itu pula Zaid di Mekkah tidak dipanggil oleh seseorang kecuali dengan menyebut Zaid bin Muhammad, kemudian setelah Nabi diangkat menjadi Rasul, Zaid ikut masuk Islam dan menjadi orang kedua yang pertama masuk Islam, sedangkan Rasulullah saw sangat mencintai dan menyayangi beliau.
Setelah Rasulullah saw mengizinkan para sahabatnya berhijrah ke Madinah Zaid ikut serta berhijrah, dan Rasulullah saw mempersaudarkannya dengan Asid bin Khadir, dan pada saat itu Zaid masih dipanggil dengan Zaid bin Muhammad hingga turun firman Allah SWT : “Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka”. (Al-Ahzab:5), maka saat itu pula Zaib dipanggil nama dengan Zaid bin Haritsah, dan Rasulullah saw menikahkannya dengan tuannya Ummu Aiman dan melahirkan anak yang bernama Usamah bin Zaid, kemudian menikahkannya kembali dengan putri pamannya Zainab binti jahsy, namun kehidupan berlangsung tidak harmonis sehingga Zaid pergi menghadap Rasulullah saw mengadukan hal tersebut, maka Rasulullah saw memerintahkannya untuk menahannya dan bersabar atasnya, namun Allah SWT memeirntahkan kepada Rasul-Nya untuk menceraikan Zainab dari Zaid kemudian beliau menikahi mantan istri dari Zaid, yang demikian untuk menghilangkan persepsi kebiasaan mengadopsi anak yang telah menjadi adat dikalangan jahiliyah, bahwa pada waktu itu anak angkat diperlakukan seperti anak sendiri, Allah berfirman : “Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang telah Allah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya : “Tahanlah terus istrimu dan bertaqwalah kepada Allah”, sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang telah allah menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedamg Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), kami kawinkan kamu dengan dia, supaya tidak ada keberatan bagi orang mu’min untuk (mengawani) istri-istri anak-anak angkat mereka, jika anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi”. (Al-Ahzab:37)
Dan cukuplah bagi Zaid mendapatkan kebanggaan namanya dicantumkan dalam Al-Qur’an Al-Karim, dan kemudian Rasulullah saw menikahkan beliau dengan Ummi Kultsum binti Uqbah.
Zaid merupakan seorang panglima perang yang gagah berani, dan terbaik dalam membidik panah, ikut dalam perang Badr, dan menjadi perisai terhadap tubuh Nabi saat perang Uhud, ikut dalam perang Khandak, perjanjian Hudaibiyah, penaklukan Khaibar, dan perang Hunain, dan Rasulullah saw menjadikan sebagai panglima dalam 7 kali perang gerilya : Al-jumu’, Al-thorf, al-‘aish, hismi dan lain-lainnya, Aisyah pernah berkata tentangnya : “Rasulullah saw tidak pernah sama sekali mengutus bala tentara kecuali mengangkat Zaid sebagai panglimanya”.
Saat tentara Romawi mengubah perbatasan negara Islam dan menjadikan Syam sebagai pusat pemerintahan mereka; Rasulullah saw mengirim pasukan ke daerah Balqo di bagian negara Syam, dan memberikan wejangan dan pesan kepada para prajuritnya setelah menunjuk Zaid bin Haritsah sebagai pemimpin pasukan, beliau bersabda : “jika Zaid terluka (syahid) maka penggantinya adalah Ja’far bin Abu Tholib, dan jika Ja’far terluka maka penggantinya adalah Abdullah bin Rowahah”. (Ibnu Ishaq).
Setelah pasukan muslim berjalan dan saat tiba disamping kota yang bernama mu’tah, pasukan muslim bertemu dengan pasukan Romawi yang jumlahnya melebihi 200 ribu tentara, hingga terjadilah peperangan yang sengit, dan Zaid dengan gagah maju ke tengah pasukan musuh tidak mengindahkan jumlah dan perlengkapan mereka, dengan mengayunkan pedangnya ke kiri dan ke kanan sambil membawa bendera di tangan yang lainnya, dan ketika pasukan musuh melihat keberanian beliau mereka menikamnya dari belakang hingga akhirnya beliau menemui syahidnya sambil memegang bendera tersebut, dan Rasulullah saw pun berdo’a untuknya : “Mohonkanlah ampunan untuk saudara kalian, sungguh (Zaid) telah menemui cita-citanya untuk masuk surga”. (Ibnu Sa’ad).

Gambar Belangkas